51 -LATE NIGHT TALK-

2.8K 229 11
                                    

Thank you for patiently waiting,
Happy Reading!

🌼🌼🌼

Sore hari selepas kepulangan Bill, Kyra disibukkan diri dengan mulai memeriksa obat-obatan yang sepatutnya dikonsumsi oleh kekasihnya.

Kyra dengan telaten membaca macam-macam obat tersebut dan mempelajari segala guna dan efek.

Mudah untuk Kyra karena memang gadis itu sehari-hari berkutat dengan hal serupa.

Sementara Kyra sibuk dengan pekerjaannya, Bara hanya duduk menemani sembari tatapan dalam khas nya tak putus tertuju pada wajah cantik Kyra.

Tangan besar pria itu juga tak jarang bergerak merapikan helai rambut panjang Kyra yang berjatuhan.

Kyra yang masih begitu fokus, seringkali hanya membalas perlakuan Bara dengan senyuman manis di wajah menawan miliknya.

Selang sekian waktu setelah Kyra menempatkan kembali obat-obatan tersebut di tempat khusus setelah cukup lama berurusan dengan hal itu, barulah Kyra kembali memusatkan perhatiannya kepada Bara seorang.

Di atas sofa ruang tamu dengan pinggang yang kembali direngkuh erat, tangan Kyra terulur naik memeriksa suhu tubuh Bara melalui kening yang sedikit lebih hangat daripada suhu normal.

Seketika, kening Kyra berkerut cemas.

"Kenapa terasa lebih panas?" Kyra bermonolog sembari kembali menempelkan punggung tangannya di leher penuh lukisan tatto milik Bara.

"Tidak panas~" Ucapnya menatap Bara yang sedari tadi tak bersuara.

"Di sini tak apa 'kan?" Tanya gadis itu sekali lagi saat telapak tangannya telah turun tepat di atas jantung Bara yang berdetak begitu teratur.

Dan Bara, bukan malah menjawab, pria itu malah terkekeh kecil sebelum semakin mengikis jarak antar keduanya dan beralih menggigit pipi berisi Kyra begitu gemas.

Kyra yang bingung, hanya diam dengan wajah merona padam menutup matanya erat sembari menahan sensasi geli akan jambang pada rahang Bara yang terasa menusuk wajahnya.

"Su-sudah!!" Pinta Kyra yang tak dihiraukan Bara pada awalnya.

Bara masih begitu gemas. Ia begitu tenggelam akan pesona alami sang kekasih yang tak putus memukau hatinya.

"Ka-kak su-dah!!"

Kali ini permintaan Kyra dibarengi dengan dorongan di bahu Bara, alhasil pria itu berakhir mengalah.

Bara terkekeh kecil. Dapat dilihat olehnya bagaimana raut wajah sang kekasih yang terlihat tengah menahan kesal dengan bibirnya yang mencebik lucu.

"My bad!" Kata Bara dengan seringai di wajah tampannya.

Tangannya terulur mengelus bekas gigitan di pipi kekasihnya.
"Ini se-empuk.." Perkataannya menggantung, membawa Kyra menatapnya penasaran. Namun saat sadar arah pandangan Bara menuju dadanya, Kyra segera membuang wajah yang kian meronanya jauh.

"Me-sum!!!" Cicitnya, namun didengar utuh oleh Bara.

Lagi-lagi, Bara tak bisa menahan tawa keluar dari bibir tebalnya.

Bara begitu menikmati momen-momen kecil itu. Keberadaan Kyra di sisinya membuat aura positif menguar dari dalam dirinya.

Bahkan Linda yang sedari tadi hanya menjadi penonton dari arah pantry, tak bisa menampik besarnya pengaruh Kyra bagi pria bertato itu.

Tangannya kembali menarik Kyra yang sempat bergeser tadi, dan kembali membisikkan sesuatu di telinga sang kekasih.

"Aku butuh bantuanmu, sayang!"
Suara serak baritone tersebut menyapu daun telinga Kyra, meninggalkan kesan geli yang mulai tak asing dirasakannya.

LATIBULEWhere stories live. Discover now