39 -POV-

2.2K 157 2
                                    

Hello!
Happy sunday, happy reading.

🌼🌼🌼

"Skyra!"

Langkah riang milik Kyra terhenti saat suara Gerald yang terdengar tajam memasuki pendengarannya.

Kyra berbalik menatap sang ayah yang terlihat dingin. Rasa asing yang tak pernah didapatinya seketika muncul. Ini pertama kalinya Gerald bersikap seperti ini padanya.

"Kemari sayang.." Panggil sang Ibu begitu lembut.

Dengan langkah berat, Kyra menuju kedua orang tuanya yang masih duduk di ruang keluarga.

"Bara sudah pulang?" Tanya Rachel dan dijawab Kyra dengan anggukan. Matanya berubah fokus  menatap sang ayah yang tengah menyulut rokok di mulutnya, jarang sekali.

Perasaannya berubah tak karuan. Ia memang sudah memprediksi hal ini, namun tetap saja ia tak siap.

"Bagaimana hubungan kalian?" Tanya Gerald langsung.

"Ma-maksud Daddy?"

Gerald menatap sang putri yang tengah memilin ujung dressnya dengan takut. Ia mendeham sehingga membersihkan tenggorokannya yang kering sebelum kembali berujar.

"Selepas lelaki itu masuk dalam kehidupanmu, Kamu selalu tahu ini akan terjadi."

Kyra bungkam. Itu bukan pertanyaan, hanyalah pernyataan yang tepat sasaran.

"Kamu tahu, Daddy selalu mendukung segala keputusanmu.. dan begitupun kamu, kamu selalu menjadi gadis yang baik."

Gerald menghembuskan kepulan asap rokok dari dalam mulutnya sebelum membuang nafas berat.

"Ini akan menjadi keputusan pertama yang bertentangan antara kita, Skyra." Gerald menarik nafasnya dalam, menatap lurus ke dalam manik bergetar milik sang putri.

"Kalau saja bukan seseorang sepertinya, mungkin pembicaraan ini tidak akan pernah terjadi."

"Se-seorang seperti Kak Bara?" Kening Kyra mengerut bingung. Gerald terlalu sebelah mata menilai Bara dan Kyra tidak suka fakta itu.

"Gerald!!"

Tak peduli akan teguran Rachel, Gerald kembali melanjutkan ucapannya yang membuat satu bulir air mata lolos begitu saja dari manik hazel milik Kyra.

"Hanya untuk kali ini, akan lebih baik jika kau menjauh dari lelaki itu. Kamu lebih tau alasannya dibandingkan Daddy, bukankah begitu?"

🌼🌼🌼

"Morning little baby.."

Sapa Rachel pada anak semata wayangnya yang masih meringkuk dalam selimut, enggan menunjukkan wajahnya.

Rachel tersenyum maklum.

Semalam, selepas Bara pulang. Gerald sedikit mengamuk melampiaskan kekecewaannya pada Kyra. Bukan secara verbal namun secara non verbal yang mana sedikit lebih menusuk jika dilihat Kyra selalu dibarengi kelembutan sepanjang hidupnya.

Jika boleh jujur, Rachel juga kecewa dengan sikap Gerald.

"Bara ada di bawah, baby. Kamu tidak mau menemuinya?"

Perlahan, kepala bermahkota brunette milik Kyra menyembul keluar. Kini Rachel dapat melihat manik cantik serupa miliknya yang terlihat sedikit membengkak.

LATIBULETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang