15. The Wedding

760 25 0
                                    

09.00

Sedari pagi, seluruh rombongan telah menuju sebuah private villa yang Rony sewa yang akan menjadi tempat pernikahannya nanti sore.

Deburan ombak terdengar jelas dari hamparan rerumputan tempat Rony dan Salwa berpijak. Keduanya mengamati beberapa pegawai vendor yang tengah sibuk berlalu lalang menyiapkan kelengkapan acara, di tengah dekorasi yang telah dipasang rapi.

"Gimana sayang, happy?" Tanya Rony sembari mengamati air muka Salwa.

"Aku nggak nyangka mas.. seindah ini" mata Salwa berbinar, "terima kasih banyak mas"

"Sayang, mas ngga tau sampe kapan mas bisa bahagiakan kamu.. tapi untuk apapun itu, tetap bertahan sama mas ya?"

Salwa mengangguk. Tatapan keduanya beradu. Tulus dan lapang menjadi satu. Bersiap mengarungi luasnya bahtera rumah tangga, bersama, selamanya.

---
15.50

"Salwa, aman ya?" Tanya Paulo setelah pintu ruangan yang ia ketuk terbuka. Dilihatnya Nabila begitu menawan, yang baru saja membukakan pintu tersebut,

"H-hai kak.." sapa Nabila pelan. "Salwa udah siap kok"

"Kamu cantik" ucap Paulo sembari tersenyum

"Kak stop gitu-gitu aku malu. Ini acaranya Salwa" kini Nabila mendorong Paulo keluar dari ruangan tersebut. Paulo tersenyum jahil karena mengetahui ia berhasil membuat Nana salah tingkah.

---

"Sal, kau aman kan?" Tanya Novanny ketika melihat sahabatnya begitu gelisah.

"Aman, Fann.. gue gugup aja, rasanya kayak mimpi.."

"Namanya juga pertama kali kak" celetuk Raisa yang membuat tawa kedua kakaknya pecah.

"Kau kira mau berapa kali lagi Salwa, Ra" tanya Fanny heboh sambil memegangi perutnya yang sakit karena tertawa,

"Gemes kali adekku ini" Salwa tersenyum pada Rara, kehadirannya mampu mencairkan suasana.

"Sahabatku, berbahagialah kau sama Devan itu yaa.. lupakan laramu. Nikmati semua yang kau punya saat ini. Aku akan selalu ada di belakangmu.." Fanny mengelus lembut pundak Salwa, persahabatan keduanya terasa begitu tulus.

"Rara juga siap marahin mas kalo mas nakal. Kakak kasih laporan aja sama Rara yaa"

"Fann.. terima kasih banyak ya? Sudah selalu membersamai gue dalam keadaan apapun. Lo juga harus bahagia ya Fann?"

"Rara juga, terima kasih yaa sudah selalu sayang kakak? Janji selalu ada di sisi kakak yaa?"

Kedua tangan Salwa sibuk menggenggam jemari Novanny dan Rara. Tak lama Nabila dan Paulo datang memanggil, ini adalah waktunya Salwa keluar.

Di sana, Rony dengan kemeja putih berlapiskan tuxedo hitam pilihan Salwa tengah duduk di antara ayah dan papa Ale. Wajahnya bersinar, senyumannya begitu merekah.

Akad nikah berlangsung dengan khidmat. Banyak doa dipanjatkan, untuk kebahagiaan, untuk seluruh suka cita, untuk keabadian. Rony membalikkan badannya, menunggu seseorang berjalan menuju kepadanya..

Salwa melangkah perlahan. Seluruh mata menatapnya dengan penuh cinta. Ia berjalan dengan begitu anggun. Gaun berwarna putih dengan lapisan kain tile yang jatuh gemerlapan membuatnya begitu cantik.

Rony mengulurkan tangannya untuk menyambut Salwa naik ke pelaminan. Kini, satu tangan Rony berada di ubun-ubun Salwa, sedangkan Salwa mencium punggung tangan Rony. Keduanya lantas saling memanjatkan doa.

Senja kali ini begitu indah. Jingganya langit bersatu dengan riuh ombak, bersama kicauan burung yang hendak kembali ke sarangnya. Aroma laut yang khas beradu dengan aroma melati dan mawar putih, menambah manis pemandangan yang dapat disaksikan oleh seluruh tamu yang hadir.

Selamat menikah, Salwa & Rony!

---
23.30

Rony memasuki kamar setelah berbincang cukup lama dengan papa Ale. Tubuhnya terasa lelah setelah dua hari yang panjang. Disibakkannya tirai kelambu putih menuju dipan, tampak baginya seorang gadis cantik tengah tertidur,

"Pasti capek yaa.." Rony mengusap pelan uraian rambut panjangnya seraya tersenyum memandangi wajah mungil gadisnya.

Tidak begitu lama, ia tak ingin mengganggu lelapnya gadis cantik itu. Rony pun berlalu membuka pintu balkon, memilih untuk menikmati secangkir kopi di sana. Suara ombak menyambutnya, beserta sejuknya angin malam. Entah, Rony merasa masih belum ingin tidur.

"Mas.. nggak mau tidur?" Tanya Salwa yang menghampiri Rony tengah menyesap segelas kopi dari balkon kamarnya.

"Loh sayang bukannya tadi udah tidur?" Kali ini Rony balik bertanya.

"Ketiduran, mas.. kayaknya aku capek banget deh" Salwa mendudukkan dirinya pada kursi yang berada di samping Rony.

"Yaudah, mau tidur lagi?"

"Mas kok nggak tidur?"

"Gapapa, enak aja denger suara ombak.." Rony tersenyum. "Hari ini indah banget rasanya, terima kasih yaa sayang"

"Aku yang terima kasih, mas.. mas udah siapin banyak hal untuk aku.."

"Apapun untuk Davina Salwa.. Rony Devandra siap"

Kini Rony meraih jemari Salwa, mengajaknya masuk ke dalam kamar. Lantas berbisik, "welcome home, Mrs. Devandra.. you're mine tonight, and i'm all yours.."

KesempatanWhere stories live. Discover now