+ Pak David vs Everybody

4.1K 210 8
                                    

For your information laptop Arion sudah di servis dengan bantuan finansial Pak David Wicaksono yang dermawan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

For your information laptop Arion sudah di servis dengan bantuan finansial Pak David Wicaksono yang dermawan. Arion cuma senyum-senyum saja ketika nota kwitansi dibayarkan Pak David. Lumayan, uang jajan tidak berkurang. Kapan bertaubatnya mahasiswa akhir ini tidak ada yang tau.

''Kamu lagi dimana?''

''Halo? Halo? Halo Pak David? Suaranya putus-putus Pak? Iya Pak bisa lebih keras?''

Keras apanya Arion? Di seberang sana terdengar werr werr werr seperti suara angin ribut.

''Kamu jangan akting, keliatan banget bohongnya. Ke kampus jam sembilan, hari ini kita bimbingan.''

''Halo Pak? Halo? Bilang apa tadi Pak maaf? Ini saya lagi di jalan Pak!'' telepon sendiri ngegas sendiri.

Halo halo melulu kayak orang bloon, Pak David pengen jewer telinganya lagi. Dia segera mematikan telepon berganti chat WA.

Datang ke ruangan saya, jam 9 ini kamu harus bimbingan.

Dan, sudah pasti langsung centang satu. Rupanya si mahasiswa pemalas sudah atur strategi, dia bahkan sekarang sedang mengantar penumpang/anjem ke suatu tempat di pelosok Nusantara. Iya, Arion lebih baik anjem daripada ngerjain skripsi.

Karena tau Arion tidak akan datang ke kampus maka Pak David menggerebek ke kosannya. Pemuda itu baru datang jam tiga sore. Terbelalak melihat dosennya duduk di warteg depan kosan dengan raut sebelas duabelas seperti rentenir penagih hutang.

''Bagus kamu kabur dari saya? Habis darimana kamu saya tanya?'' si dewasa berkacak pinggang.

Arion gugup mau berkata apa tetapi lirikan-lirikan kepo tetangga membuat dia lebih keki. Kenapa juga kalimat Pak David ambigu begitu, kayak dia istri yang kabur dari suami aja?!

''Mending kita masuk aja dulu Pak,'' Arion membuka kunci kosan mempersilahkan dosennya masuk ke dalam.

Lama sekali menunggu bocah ini pulang, Pak David begitu menyentuh kasur Arion langsung goleran. ''Tolong setel kipasnya,'' perintahnya enteng.

Arion menurut.

''Ambilin tas saya juga sini.''

Kali ini Arion yang berkacak pinggang, enak banget nih orang nyuruh-nyuruh kayak rumah sendiri.

''Kenapa kamu ngeliatin saya? Masalah? Mau menghakimi seakan aku yang bersalah dan kamu yang tersakiti?''

Sumpah drama banget, Arion misuh-misuh dalam hati sambil bawain tas Pak David ke deket dia.

''Bapak nungguin saya dari pagi?''

''Kamu pikir aja sendiri.''

Lah, malah disuruh mikir sendiri. Tapi ya agak-agaknya kalau ditungguin dari pagi dan baru pulang sekarang, Arion memang mahasiswa durhaka.

Mengerti wajah Arion yang merasa bersalah Pak Dosen langsung klarifikasi, ''Dih, ngapain saya nungguin kamu dari pagi. Saya pulang jam setengah tiga tadi kok terus ke sini.''

Mate: David and Arion (END)Where stories live. Discover now