+ Pak David vs Arion

5.1K 206 11
                                    

Sebagian besar mahasiswa akhir menganggap skripsi momok yang menakutkan. Ada saja yang bikin takut, sebal, dan malas. Perasaan itu mulai dari tidak tau mau mengerjakan darimana, keterbatasan data, sampai dosbing yang hilang-hilangan. Ada juga yang burnout, pusing level akut dimana ngeliat laptop dan draft saja sudah mual-mual.

Terjadi pada sosok mahasiswa semester 11 jurusan Arkeologi ini, si pemuda berambut acak-acakan dan kayaknya masa depan suram. Bukannya segera lulus dan membahagiakan orang tua malah keluyuran kesana kemari menunda-nunda. Daripada ngerjain skripsi yang aduh males banget ya ampun dia lebih baik nge anjem aja, antar jemput mahasiswa gitu semacam ojek online di lingkungan kampus yang siap sedia nganterin kamu kemana aja.

Mau gak kamu dianterin Arion? Hehe.

Satu persatu teman-temannya lulus. Sebagai orang yang masih punya hati nurani dia kelabakan melihat teman-temannya sudah pakai toga. Dia kapan? Bab 1 saja masih jadi puing-puing bangunan. Ada ketakutan dan cemas, tapi tetap saja tidak Arion kerjakan. Mau mulai darimana?

Dari Hongkong?

Sampai akhirnya sang dosen pembimbing yang bertindak. Iya, biasanya kan mahasiswa yang kejar-kejar dosbing buat bimbingan, revisi, dan tanda tangan. Nah Arion spesial, saking malasnya sampai tidak ada progres justru dosen pembimbing yang mencarinya.

Dialah Pak David Wicaksono!

BUAGHH!

Hari itu tercatat 21 Agustus 2022 Arion di smackdown di tengah-tengah lapangan fakultas. Puluhan mata terbelalak, si lawan tergeletak, puluhan mata melongo melihat adegan itu. Pak David membanting si mahasiswa tua.

''Aduh Pak!'' Arion terbanting di tanah.

Pak David melotot berkacak pinggang di atasnya. ''Saya gak mau tau, pokoknya kamu harus lulus semester ini! Capek saya liat muka kamu!''

Dengan badan remuk redam Arion berhasil berdiri,''Saya juga capek liat muka Bapak!''

Malah nantangin!

''Kamu bikin record saya sebagai dosen pembimbing jelek! Cuma kamu anak bimbingan saya yang belum lulus! Kamu tuh udah semester 11!'' Pak David berapi-api.

Sejujurnya, mereka sudah jadi tontonan dadakan di tengah lapangan. Drama ini menguak Arion si mahasiswa semester tua semester sebelas dan Pak David si dosen killer perfeksionis yang mahasiswanya anti telat lulus.

Wajah Arion merah, padam, malu karena semua orang jadi tau dia semester 11. Pengen banget dia tonjok muka dosen killernya ini tapi yang keluar dari mulutnya hanya, ''OH! NICE INFO!''

Hanya nice info!

Lalu balik kanan lari tunggang langgang keluar lapangan. Melihat si buronan kabur, Pak David juga mengejar, dosen berusia 35 tahun dengan gelar Ph.d itu masih bugar sehat untuk diajak lari-lari seperti anak muda. Dia sudah susah payah menemukan bocah malas itu di pangkalan ojek dan menyeretnya ke kampus.

Sekarang, masa kabur lagi.

Mereka berdua lari-lari seperti anak-anak PAUD yang ceria di lorong-lorong fakultas. Anjir takut banget Pak David ngejar.

''AAAA LARIII ADA COGIIILLLL!''

Arion lari-lari teriak seperti nari India. Dasar, dosen pembimbing sendiri dikatakan cogil.

Tanpa sadar mereka melewati ruangan dosen, Pak David tersenyum miring. Dia percepat larinya sampai bisa menarik kerah kemeja Arion. Hahaha, si curut kena.

''Huaaah gue ditangkap cogil!!! Woy tolonginnnn!'' lebay banget pokoknya. Sambil diseret-seret seperti calon korban mutilasi Arion dimasukkan ke dalam ruang pribadi Pak David.

Mate: David and Arion (END)Where stories live. Discover now