24. DANGER BOY

15.5K 1.6K 26
                                    

Dukung author dengan vote 🥺 terimakasih

Author Point of view

Di seberang sana dia mendapati David menatapnya tajam, memperingatkan. Vinnales terkekeh dan memberikan wink pada pria itu.

"Bagaimana mengatakannya ya, tapi David memang beruntung mendapatkanmu," kata Vinnales mengganti topik.

"Maksudnya?" tanya Arion lebih lanjut

"Iya. Kamu masih sangat muda, polos, dan cantik. David mendapatkan berlian besar, sejak pertama bertemu pasti sudah tergila-gila,"

Remaja itu membenarkan. Sejak pertama bertemu perasaan David memang jelas dibaca.

Demi menyamarkan kegugupannya Arion mulai menyendok kue lagi, kali ini cheese cake. Creamnya enak, semanis madu.

"Ya memang begitulah sifat alpha tua, terlalu lama sendirian jadi begitu," kata Vinnales nyengir, dia jadi tertarik pada sisa cream di ujung bibir Arion.

"Tapi menurutku, kamu terlalu muda sih. Berapa usiamu? Lima belas?" Pria itu memajukan tubuh mengambil tissue dan mengelap sisa cream Arion.

Anak yang lebih muda terkejut mendapati Vinnales terlalu dekat.

"Aku sudah tujuh belas tahun ini," kata Arion dan mendapati mata Vinnales membola lagi

Kenapa orang-orang selalu mengira dia usia lima belas?!

"Jangan kesal Arion, kamu kan baby face," kata Vinnales seperti membaca wajah anak itu

"Kalau sudah tujuh belas, berarti kamu harus belajar minum anggur. Orang kaya suka sekali minum anggur, nanti kamu tertinggal," kata Vinnales sambil menyesap anggurnya.

"Uh, um, apa harus? Minum anggur pasti mabuk kan?" Tanya Arion ragu, jelas sekali dibaca. Mata Vinnales berkilat tertarik.

"Kamu lihat Olliva? Dia belum bisa minum anggur kemarin saat pertunangan, dia hanya minum air putih pffftt," jelas pria itu sambil mengerling pada Olliva yang duduk melingkar di meja omega utama.

Sebenarnya tadi Arion juga ditawari duduk di sana. Tapi anak itu menolak karena mereka semua terlihat dewasa, dia jadi minder.

"Keluarga Arigo kurang sreg jadinya. Bagi beberapa keluarga anggur adalah simbol. Kamu tidak bisa minum anggur? Wah bahaya," lanjut Vinnales menggoyangkan gelasnya.

"Mau ku ajari minum anggur?" tanya Vinnales akhirnya

Arion menatap datar. Kalau hanya mengajaknya minum anggur pria itu tidak perlu berbual terlalu banyak. Arion pusing soalnya.

"No, thanks. David yang akan mengajariku," kata Arion menyesap sirup di gelas.

Vinnales mengulum bibir. Bagaimana Arion menyesap minumannya dan leher yang bergerak naik turun itu membuatnya menarik. Dia kembali melirik ke arah meja alpha utama di mana David duduk di sana.

Arion memutuskan netral tidak mudah percaya. Dia masih menebak-nebak apa maksud Vinnales dan seberapa tebal mukanya.

"Mudah sekali kan menaklukkan alpha tua? Mereka akan memberikan segalanya," goda Vinnales membuat Arion semaki menunduk.

Tapi Arion penasaran satu hal.

"Oh ya Vinnales kalau boleh tau sec gender mu apa? Kamu sulit dilihat?"

Pertanyaan Arion membuat pria itu menatap Arion penuh lagi. Omega seperti Arion sulit dilewatkan dan kali ini Vinnales penasaran bagaimana tekstur rambut Arion jika dia mengelusnya.

Mate: David and Arion (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang