[AUGE] 26

16.1K 770 64
                                    

hai, canaies!
udah update yaaa chapter 26 kuyy!
reminder for all of you, jangan lupa FOLLOW and VOTE!!

ayo lahh, biar aku semangat nulisnya!!

Usai dikecup, kedua pipi Aileen masih terus bersemu merah jelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Usai dikecup, kedua pipi Aileen masih terus bersemu merah jelas. Kedua tangannya menangkup kedua sisi pipinya untuk menyembunyikan blushing face miliknya.

"Congrats, Ai!!"

Suara Keyra akhirnya membuyarkan lamunan Aileen dan langsung menyambut hangat. "Hai, thank you sudah datang," ucap Aileen tersenyum terpaksa, sedikit malu.

Kelima sahabatnya memeluk Aileen bergantian sebelum akhirnya mengambil foto bersama dan memberi selamat pula pada Erden yang masih setia berdiri di belakang Aileen.

"Selamat ya, kak," ucap Keyra menatap langsung ke Erden. Namun seperti biasa, Erden tersenyum seadanya dan mengangguk kepalanya sekali dalam keadaan pandangan tertunduk.

"Terima kasih juga sudah datang." Suara khas Erden langsung membuat jantung Icha dan Tiffany melorot ke ginjal. Serak-serak indah intinya ditelinga mereka.

Violin menggeleng kepalanya kecil, mengerti arti sebenarnya mimik wajah Icha dan Tiffany yang lagi melting. "Ai, kak, congrats, ya. Kita semua sudah siapin hadiah, kok. Entar di buka," ucap Violin santai sambil telunjuknya menunjuk ke arah tumpukan hadiah yang ada di ujung ruangan.

"Iya. Thanks again semuanya."

"Ehem," deham Icha. "Congrats, ya, Aileen. Semoga gue dapat momongan cepet!"

Melotot lah kedua mata Aileen, tapi ucapan Icha juga didukung oleh Serena. Aileen sedikit memelas untuk memberi kode agar kelima sahabatnya berhenti menjahilinya.

Diam-diam, Erden hanya tertawa pelan sebelum mengusap-usap pucuk kepala Aileen. Sesekali mengecupnya. Wajah gadis itu semakin bertambah merah, kehilangan kemampuan berbicaranya.

"Kayaknya ganggu nih kita. Ya sudah. Kita makan dulu, ya, Ai! Congrats once again!" seru Tiffany sambil mendorong sahabat mereka untuk pergi menjauhi Aileen dengan tatapan jahil dan licik.

Aileen hanya mencibir kesal. Erden masih terus mengecup pucuk kepala Aileen lama. "Mau makan? Kamu belum makan dari tadi pagi. Kata mami, sarapan saja cuma makan tiga suap nasi," tawar Erden yang kini menjauhi Aileen sebelum meminta tolong pada salah satu santri untuk dibawakan makanan manis.

Padahal belum saja dijawab, Erden langsung bertindak semaunya lagi. Aileen mengerti banget kalau Erden peka sekali.

"Wah, bro!" Kenzie dengan lancang langsung menghambur ke pelukan Erden. Tentu saja tamu-tamu langsung terkejut, berbeda dengan Erden, Kenzo, dan Nashir yang sudah terbiasa dengan pelukan dadakan dari satu mahkluk ini. "Congratulations sudah jadi husband!"

Kenzo menggeleng, tak habis pikir, "Selamat buat kalian berdua. Aileen, selamat, ya." Aileen tersenyum tipis untuk menanggapi ucapan dari Kenzo.

"Makasih... Kak," kekeh Aileen. Hampir aja mau manggil om, batin Aileen.

ALDREEN : VOW TILL END (ON HOLD)Where stories live. Discover now