woi lah, jgn lupa vote n follow yaaa...
don't be pasif juga
sankyuu minna!
.
.
.HAPPY READING!!
-----------
At Arc Restaurant | 6.12 PM
Hari sudah petang. Bahkan adzan Maghrib sudah berkumandang. Langit berwarna orange namun kebiruan. Burung-burung bahkan bersekongkolan untuk kembali ke sarang mereka. Kota juga semakin padat dengan aneka macam kendaraan.
Aileen turun dari motor sang Gojek dan memberikan helm nya kembali ke pemiliknya. Aileen langsung melangkah masuk dan disambut baik oleh pelayanan restoran yang ia masuki.
"Selamat sore, kak. Atas nama siapa?"
"Atas nama Narendra."
Pelayan itu menganggukkan kepalanya dan mengantarkan Aileen ke tempat yang agak menjauh nan mendalam dari meja-meja lainnya.
VVIP room. Itulah yang Aileen masuki sekarang.
Hanya ada beberapa meja yang tersusun rapi. Dekorasinya terlihat mewah, tiada tanding. Mata Aileen menangkap sosok pria yang tinggi. Aileen menajamkan matanya dan menyadari kalau Erden disini juga.
Aileen mengerutkan dahinya, bingung. Namun Aileen tetap mengikuti pelayan itu agar diantarkan ke meja yang sudah di reservasi oleh papi nya.
"Ini, ya, kak. Permisi."
Aileen menganggukkan kepalanya, tersenyum kepada Narendra dan Ayla.
"Sudah datang, Alin," ucap Ayla dengan senyum merekah miliknya. Alin segera bersalaman dengan kedua orangtuanya.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"Bagaimana? Lancar wawancara nya?" pancing Narendra sekarang.
Gadis itu sedikit menghela nafas, memijat pelipisnya.
"Agak kesal, sih, pi. Alin tahu, kok. Kalau kelompok yang Alin wawancarai itu seorang Gus sama CEO, tapi sikapnya itu lho, pi. Cuek, dingin lagi. Mana keras."
Narendra tertawa kecil, menarik pelan lengan kecil milik putrinya agar duduk di sampingnya. Aileen hanya menuruti Narendra tetapi masih mengerucutkan mulutnya.
"Assalamualaikum, Narendra."
Suara berat yang khas sekali tiba-tiba muncul dari samping. Narendra tersenyum dan berdiri untuk menyambut dan menjabat tangan pria paruh baya tersebut.
Hah? Siapa? Papi enggak bilang kalau mau ketemuan sama orang lain, batin Aileen. Mata Aileen diam-diam memerhatikan pria paruh baya yang sedang bergurau dengan papi nya. Tapi, sepertinya mereka sebayaan. Siapa ya?, batin Aileen lagi.
YOU ARE READING
ALDREEN : VOW TILL END (ON HOLD)
Teen Fiction"Waktu umur mu 5 tahun, kamu bilang saya ganteng dan menyentuh saya. Itu pertama kalinya saya bersentuhan selain mama saya. Saatnya, kamu menjadi milik saya, Aileen Zelene Azzura." "Choose me for our pray, my redbean." Itu adalah adalah kata-kata ya...