Fat Girl (2)

79.7K 792 16
                                    

Ada dua posisi yang sangat Louise suka saat kami bercinta.

Woman on top. Dan tentu saja doggy style.

Katanya, aku terlihat begitu seksi saat berada di atasnya. Dan aku terlihat menggairahkan saat menungging memamerkan bokong sintalku di depan matanya.

Dia bilang, itu keuntungan yang bisa dia dapatkan dari memacari wanita dengan tubuh curvy. Selain enak untuk dipeluk sih.

Saat bercinta, aku dan Louise tidak akan pernah puas hanya dengan satu atau dua ronde. Semalam saja, setelah kami bercinta gila-gilaan di studionya, Louise langsung mengajakku ke apartemennya untuk melanjutkan permainan sampai tengah malam.

Aku lelah, puas, dan juga semakin bergairah di saat yang sama. Terlebih sekarang. Saat aku bangun, sosok Louise yang tidur telanjang bulat tanpa selimut berada tepat di sampingku. Kejantanannya sudah setengah berdiri, seolah mengundangku untuk segera memainkannya.

Tanpa menunggu lama, aku pun segera meraih batang besar tersebut lalu mengusapnya sensual. Louise melenguh kecil dalam tidurnya, membuatku makin semangat mengelus penisnya naik turun.

"Babe ...."

Louise mendesah. Matanya perlahan terbuka lalu menatapku lekat. Dia meraih bibirku lalu melumatnya kasar.

"Anak nakal!" geramnya saat tanganku beringsut turun menggesek buah zakarnya, sesekali memainkannya dengan gemas.

Aku menyeringai. Wajah Louise yang sedang terangsang memang jadi favoritku. Seolah ingin menggodanya lebih banyak, aku pun segera bangkit lalu duduk di atas tubuhnya. Lebih tepatnya di atas penis hingga batang kejantanannya itu tertekuk di bawah kungkungan lipatan bibir vaginaku, persis seperti hotdog.

"Fuck ...."

Louise mengerang kasar saat aku menggesek bibir vaginaku di sepanjang penis panjangnya. Mulai dari atas sampai bawah, aku terus menggeseknya naik-turun dengan lembut.

Perut bawahku bergetar hebat merasakan permainanku sendiri, padahal kejantanannya belum benar-benar mengoyak liang senggamaku.

Louise meraih sisi kiri dan kanan pinggang besarku lalu membantuku agar menggesek kejantanannya lebih cepat. Namun, aku yang sudah tak tahan justru mengubah posisiku hingga berjongkok lalu mulai melesakkan kejantanannya menembus liang senggamaku.

"Shit!"

Louise mengumpat, begitu pula denganku. Tanpa persetujuannya, aku langsung menaik-turunkan bokongku hingga penisnya benar-benar tenggelam menyentuh titik terdalam lubang kenikmatanku.

Saat gerakanku makin intens, aku mulai melengkungkan punggungku ke belakang lalu menumpukan tanganku di kedua lutut Louise. Wajah Louise seketika menjadi merah padam diselimuti nafsu.

Aku sudah bilang, kan, kalau ini jadi salah satu favoritnya saat kami bercinta?

"You're fucking sexy, Babe."

Sembari memujiku, tangan Louise segera meraih kedua payudaraku yang memantul hebat lalu meremasnya penuh nafsu. Bersamaan dengan itu, dia menggerakkan pinggulnya ke arah berlawanan denganku, membuat kedua organ intim kami saling bertubrukan lebih intens, dalam, dan kuat. Suara penyatuan kami terdengar begitu kencang dan erotis memenuhi kamar Louise.

It's too hard. It's too intense for morning sex.

"Lou ... aku nggak ku ... atthh!"

Aku menjerit saat Louise menyodok penisnya kasar dan kuat hingga membuat gelombang orgasmeku datang. Aku squirting begitu hebat hingga membasahi penis, paha, dan perut Louise.

Woman & Desire [1st Desire Series]Where stories live. Discover now