13.HUJAN-2

137 38 0
                                    

"Rintik air hujan yang mengguyur derasnya jalanan, keindahan yang begitu nyata terlihat tanpa perlu dikatakan, kecantikan gadis muda terlihat jelas didepan mata, hubungan tanpa kejelasan, bisakah kita lebih dari teman?"

"Jenshaka adventara"


HAPPY READING


*****

"Gimana, Jen. udah ada keputusan?". Tanya naren yang kini berada di hadapan jensha.

Jensha yang tengah duduk di bangkunya itu, kini mendongak kan kepala nya menatap naren yang berbicara padanya, "Gue bakal coba". Ucap jensha datar.

"Yess, widih tim baru". Ucap Kenzi bersemangat.

"Baguslah, nanti siang Lo ikut kita latihan, sementara kita latihan berempat dulu, selama pangeran ga masuk". Ucap naren.

Jensha hanya menyajikan ekspresi datarnya. "Iya". Sahutnya.

"Nih". Naren menyodorkan ponselnya.

"Tulis no hp Lo.". Ucap naren.

Jensha menatap ponsel yang ada didepannya itu, sebelum kemudian mengambil nya, jensha memasukkan no ponselnya di handphone naren, lalu kembali menyerahkan ponsel milik naren itu.

"Oke. nanti gue kabarin kalau mau pergi latihan". Ucap naren dengan ramahnya.

"Santai aja sama kita mah, Jen.". Ucap naren lagi.

"Iya, jen. kita orangnya baik hati dan tidak sombong ,rajin menabung pula". Ucap Kenzi sembari tersenyum dan menampakkan mata sipitnya.

Naren dan kenzo hanya bisa geleng-geleng kepala melihat satu anggota mereka itu. "Gila!.". Sarkas Kenzo.

"Dih, maksud Lo apa?". Kenzi tidak terima.

"Jadi gini, zie. maksud Kenzo itu, gila lo spesial banget bagi kita, gitu". Ucap naren sembari menatap ke arah kenzo. "Iyakan Zoe". Naren menyenggol lengan Kenzo.

Kenzo memutar bola matanya malas. "Ya!". Jawabnya.

"Oh gitu,". Kenzi mengangguk paham.

Jensha yang sedari tadi hanya diam melihat kegaduhan didepan nya itu. sejujurnya itu sangat menggangu nya, tapi mau bagaimana lagi, sekarang jensha bagian dari tim mereka .


*****


Sekarang pangeran tengah berada di kamarnya, dia tidak melakukan aktivitas apapun, dokter juga memperingatkan nya agar lebih banyak beristirahat, tapi rasanya begitu bosan jika hanya berada di dalam rumah seharian.

Pangeran memutuskan untuk beranjak pergi dari kamarnya, ia akan mencari udara segar diluar.

Pangeran menuruni tangga rumahnya itu, pangeran juga melihat Sera yang sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Ternyata Sera sudah menyadari kedatangan putranya itu."Eran. Eran mau kemana, nak.". Tanya Sera pada pangeran.

"Eran gak kemana-mana kok, mah. Eran cuma bosen dikamar". Ucap pangeran pada wanita didepan nya itu.

SUNDAY Where stories live. Discover now