9.BERJUANG

123 42 1
                                    

"Orang yang benar-benar tulus dalam mencintai, pasti akan menemukan orang yang tepat juga dipelukannya,"

"Jeanaly harycharselya"

HAPPY READING

*****

Di pagi hari.jensha sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya.dirinya memakai seragam sekolah dengan rapi,wajahnya kini menatap cermin didepannya.jensha memastikan penampilan nya tidak melanggar aturan sekolah.dia akan memulai hari nya dengan semangat.tentunya dengan rasa ingin tau yang semakin tinggi juga.

Jensha melangkahkan kakinya untuk beranjak keluar dari kamarnya itu.diriya langsung disambut hangat oleh sang ibu diruang makan.senyuman tipis kini terbit dari bibirnya.jensha menghampiri Lina yang sedang berada dimeja makan itu.

"Jen.udah siap,ayo sarapan dulu"ucap lina yang sudah berada di meja makan.

Jensha memberikan anggukan kecil "Iya buk"jawabnya.

jensha mendudukan dirinya dikursi meja makannya.jensha dan ibunya mulai menikmati makanan yang dimasak oleh ibunya"selalu enak".ucap jensha.dirinya selalu bisa menerbitkan senyuman diwajah cantik ibunya itu.bahakan Susana ruang makan yang begitu sepi saja,terasa hangat bagi mereka berdua.

Lina tersenyum melihat jensha yang sudah memuji masakan nya pagi pagi.

"Oh iya Jen. kemarin,ibu bikin cake lebih.kamu mau bawa.atau mau dimakan disini?".tanya Lina memecah keheningan.

Jensha beralih menatap ibunya itu."Cake nya rasa apa Bu".tanyanya.

"Strawberry ".sahut lina

Jensha sedikit tersadar.itu adalah cake favorit jea.senyuman tipis kini terbit dibibir jensha.mungkin jensha akan sedikit berbagi dengan jea nanti.

Jensha mengangguk."Boleh Bu"sahutnya.

"Nanti,ibu masukin tas kamu ya". ucap Lina.

"Iya."

*****

Jea sedang menyusuri koridor sekolahnya.dirinya baru tiba disekolah pagi ini.terlihat senyuman indah kini masih terukir diwajahnya.bahkan beberapa siswa laki-laki disana mencuri pandang ke arahnya.terbilang jarang sekali jea tersenyum jika tidak sedang bersama teman-temannya.

"Kiw².jea,cans banget si"goda salah satu siswa.

"Neng.boleh atuh AA minta no nya"lanjut siswa yang lain.

"Matamu!.sekelas gue yang keren dan tampan gini aja gak jea liat.apalagi Lo kodok selokan!"cetusnya.

"Dih.sirik.kalah saing bilang"sahutnya lagi.

"Najis.yakali anak konglomerat kalah saing."ungkapnya.

Jea tidak menghiraukan suara yang bergumam dari para siswa laki-laki itu.dirinya hanya berjalan tanpa memikirkan keadaan sekitarnya.

"Ekhm..ekhmm."seseorang yang sangat menggangu nya kini menghampiri jea bersama satu buntutnya.

Jea memutar bola matanya malas.mengapa paginya yang indah harus dihadapkan dengan nenek lampir seperti vero.

SUNDAY Where stories live. Discover now