22. OM

8 4 0
                                    

Terima kasih yang sudah bersedia mampir dan memberikan vote.

Happy reading

🌅🌅🌅

Istirahat telah tiba, siswa-siswi keluar untuk menuju ke kantin.

"Udah yok kita keruangan Om Deli," aja Jingga sambil menarik tangan Nolan.

Nolan yang tangannya di tarik-tarik, menghela nafas panjang. Nolan berbicara, "udah Lo aja yang ke sana. Kita gak," ucap Nolan yang tangannya masih ditarik-tarik oleh Jingga.

Jingga yang mendengar ucapan Nolan, melepaskan tarikan tangan Nolan. Lalu ia pun bertanya, "Kalian gak mau keruangan Om Deli?" tanya Jingga kepada temannya.

"Ayo sama gue aja!!" semangat Elang sambil berdiri dan jangan lupakan kegiatan kesukaannya. Mengemut permen.

Temannya yang mendengar ucapan semangat dari Elang menghela nafasnya. Sedangkan Jingga, memutar bola matanya malas. "Gak-gak! Kamu bikin malu-maluin aja. Tau!" tolak Jingga sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Elang yang mendapat tolakan dari Jingga mengerucutkan bibirnya ke depan. "Is... kok gak boleh?" rajuk Elang sambil membuka bungkusan permen lagi.

"Bikin malu!!" jawab kompak temannya yang lain.

"Is... Menyebalkan," rajuk dramatis Elang.

"Udah ayo temani aku..." ajak Jingga dengan nada merengek.

"Tadi ada yang mau ditemani gak mau. Sekarang malah minta ditemani" ujar Elang mengejek.

Jingga yang mendengar cibiran dari Elang, menghela nafas panjang. "Ya udah deh kalau kalian gak mau. Aku aja sendirian" kata lemas Jingga sambil berdiri lalu berjalan keluar kelas.

Temannya yang melihat Jingga jalan sendirian dengan lemas, memikirkan apa ikut atau tidak? "Susul aja yok?" ucap Samudra sambil melihat ke temannya.

"Ah... malas" jawab malas Nolan sambil menyandarkan badannya pada sandaran kursi.

"Ayo!!" semangat Elang sambil berdiri dari duduknya dan menarik-narik tangan Samudra.

Samudra sendiri yang ditarik-tarik Elang pun ikutan berdiri dan mereka berjalan menyusul Jingga yang sudah menghilang di balik tembok sekolah.

Sedangkan Nolan dan Angkasa pada akhirnya ikutan menyusul Jingga, Samudra dan Jingga. Karena di dalam kelas hanya mereka berdua.

"WOI! tungguin!" teriak Elang sambil melambaikan tangannya.

Jingga yang merasa dipanggil, menoleh ke belakang dan melihat Samudra dan Elang sedang berlari dan di belakangnya lagi ada Nolan dan Angkasa yang ikutan berlari menyusulnya.

Setelah temannya sampai di samping Jingga, temannya berhenti lalu mereka pada berjongkok karena kecapekan berlari mengejar Jingga.

"Katanya gak mau nyusul?" ejek Jingga mencibir sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Sedangkan temannya berdiri dan memutar bola matanya malas. "Kami kasihan melihat Lo jalan sendirian" jawab Angkasa sambil memasukan kedua tangannya disaku celananya.

"Alah! Bilang aja di dalam kelas gak ada orang kan?" balas Jingga dengan melihat kearah ruang guru.

" Hehehe... lo tau aja," jawab jujur Elang sambil membuka bungkusan permen.

MENGHAPUS SENJA (END)Where stories live. Discover now