45. IKUTAN

11 2 0
                                    

Terima kasih banyak yang sudah bersedia mampir dan memberikan vote & komen.

Happy reading

🌅🌅🌅

"Ya udah tanya," suruh Nolan. Karena ia lagi malas.

Jingga mendengus kan nafasnya dan menuruti perintah Nolan. "Permisi Tante," sapa Jingga kepada ibu-ibu kompleks.

"Iya. Ada apa?" tanya salah satu tetangga Angkasa.

"Saya mau tanya. Tante tau ke mana Angkasa?" tanya Jingga yang menggosokkan kedua tangannya.

"Oh Angkasa. Tadi sekitar jam 11 siang tadi, Tante nampak Angkasa dan ibunya pergi. Kayaknya bawa koper," jawab ibu kompleks itu.

Jingga pun ber-oh-ia saja. "Oh gitu. Ya udah, Tante makasih infonya. Kalau gitu saya permisi," pamit Jingga tidak lupa tersenyum manis.

"Iya, sama-sama," jawab ibu kompleks itu.

Lalu Jingga berjalan kearah Nolan. "Gimana?" tanya Nolan setelah ia melihat Jingga sudah kembali.

"Iya betul, udah berangkat," jawab Jingga sambil menghembuskan nafas dalam-dalam.

Nolan pun melemaskan Kudus bahunya dan menghela nafas panjang. "Ya kok gak pamitan," ujar Nolan yang merasa kecewa.

"Kemarin kan udah pamitan!" seru Jingga.

"Kemarin kan katanya perginya Minggu depan! Bukan sekarang!" sembur Nolan yang mengingat kemarin.

"Oh jangan-jangan Elang mau pergi juga hari ini!" tebak Nolan dengan menjentikkan jarinya.

Jingga yang mendengar tebakan Nolan, pun mengingat kejadian kemarin.

"Ah gak mungkinlah," bantah Jingga yang masih berfikir positif.

"Gak mungkin gimana? Angkasa katanya pergi Minggu depan, taunya hari ini," decak Nolan mengingat perkataan Angkasa kemarin.

"Kan beda Angkasa sama Elang!" geram Jingga yang mendengar kalau Nolan gak percaya dengannya.

"Ya, mana tau," gumam Nolan yang masih didengar Jingga.

Jingga menghela nafas panjang lalu ia memilih pergi dari rumah Angkasa.

Nolan yang melihat sahabatnya pergi, pun kalang kabut. "Hei lo mau ke mana?!" teriak Nolan yang melihat motor Jingga sudah jauh di depan.

Nolan yang tidak mendapatkan jawaban dari Jingga, pun ikut menyusul sahabatnya itu.

🌅🌅🌅

Ternyata Jingga memutuskan ke rumah Elang. Di dalam hatinya membenarkan gumaman Nolan tadi.

Nolan pun akhirnya sampai di samping Jingga. "Lo main ninggalin gue aja!" gerutu Nolan mengatupkan bibirnya.

MENGHAPUS SENJA (END)Where stories live. Discover now