12. ADA APA ITU??

14 8 0
                                    

Selamat membaca

🌅🌅🌅

Sekelompok siswa dan siswi lagi mengerubungi sesuatu, di depan kelas.

Sedangkan di satu sisi, Senja Geng saat ini baru saja sampai Di sekolahnya. Mereka tidak langsung masuk ke kelas mereka melainkan hanya duduk di atas motor mereka.

"Kemarin Lo kok lama banget di depan kasir?" tanya Samudra kepada Jingga sambil menopang dagunya di atas helmnya.

"Godain mbak kasirnya" bukan Jingga yang menjawab, melainkan Angkasa yang menjawab dengan mata melirik kearah Jingga dengan senyum menggoda.

"Enak aja!" balas Jingga dengan memukul kepala Angkasa yang dibalut dengan bandana yang ada di sebelahnya.

"Sakit bodoh!" ucap Angkasa sambil mengusap-usap kepalanya yang barusan di pukul oleh Jingga.

"Jadi Lo ngapain?" tanya Nolan lagi.

"Ya aku tanya-tanya soal Abian" jawab Jingga jujur dengan menggaruk dagunya yang gatal.

"Tanya tentang apa?" kini giliran Elang membuka suara dengan masih mengemut permen.

"Cuman nanya jam berapa dia masuk kerja" jawab lagi Jingga yang celingak-celinguk melihat sekitar.

"Jam berapa dia masuk?" tanya Angkasa yang ingin tau.

"Kata mbak kasirnya dari jam 12 siang sampai 5 sore" jawab Jingga.

"Jam 5 sore? Tapi kemarin kita pulang jam 4 sore dianya udah gak ada itu" ujar Elang sambil mengemut permen.

"Ya makanya itu aku tanya sama mbak kasir" jawab Jingga.

"Terus gak Lo tanya?" tanya Elang.

"Enggak sempat. Keburu diusir aku. Karena banyak yang ngantri ingin bayar" jawab Jingga sambil mengeduskan nafasnya.

Temannya yang mendengar jawaban dari Jingga hanya menghela nafas panjangnya.

"Udah gak apa-apa. Mungkin hari ini kita bisa ketemuan sama dia" ucap Samudra yang memberitahu kalau nanti bisa bertemu.

Yang lainnya hanya menganggukkan kepalanya.

"Lihatin apa lo?" tanya Samudra lagi yang aneh melihat Jingga celingak-celinguk tadi kesana-kemari.

"Enggak" sahut Jingga ragu. 'ini cuman perasaan aku aja apa bagaimana ya? Kok sunyi' batin Jingga yang bingung tidak ada siswa maupun siswi di parkiran.

"Lo, kenapa sih?" tanya Nolan yang paham dengan gerakan Jingga. Sambil mengerutkan keningnya.

"Enggak" jawab Jingga dengan mengerutkan keningnya dan memicingkan matanya.

Temannya yang peka dengan pandangan Jingga ke suatu tempat, pun melihat kemana Jingga lihat dengan memicingkan mata mereka juga. Karena jarak yang jauh mereka lihat.

Dan ternyata temannya tidak melihat apa-apa di sana. Jadi, temannya pun menatap horor kearah Jingga yang masih memicingkan matanya.

"Lo, bisa lihat hantu?" tebak Elang dengan bulu kuduk yang berdiri dan mengusap-usap kedua tangannya.

Plak...

"Enak aja! Bukan ya" jawab Jingga yang barusan memukul tangan Elang.

Elang sendiri hanya cengengesan dan mengusap-usap tangannya yang barusan di pukul sama Jingga.

MENGHAPUS SENJA (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora