7. PERGI SELAMANYA

34 13 0
                                    

🌅🌅🌅

Senja Geng saat ini sedang berkumpul di rumah Jingga sedang belajar bersama. Di ruang tamu ditemani oleh berbagai cemilan.

Tidak lama kemudian, seorang pria memencet bel rumah.

TING TONG...TING TONG...
Suara bel berbunyi.

"Siapa yang datang Jingga?" tanya Samudra sambil menoleh kearah pintu.

"Cepat buka pintunya! Mana tau penting" ucap Nolan yang tidak ingin waktu belajarnya terganggu.

Setelah itu Jingga pun berdiri untuk membuka pintu. Setelah dibuka tampak seorang pria sedang berdiri di depan pintu. Dengan nafas ngos-ngosan.

"Ada apa Pak?" tanya Jingga kepada pria yang memencet bel rumahnya.

"Itu Bunda kamu abis kecelakaan, Jingga" jawab pria tersebut yang memberi kabar bahwasanya sang Bunda kecelakaan dan sekarang meninggal pula. "Bunda kamu udah di bawa kerumah sakit. Dan Bapak baru dapat kabar kalau Bunda kamu meninggal" lanjut pria tersebut

"APA! Orang tadi Bunda pamit ke supermarket aja kok Pak?" tanya Jingga dengan air mata yang sudah membanjiri matanya.

"Sekarang Bunda kamu menuju kemari" ujar pria tersebut. "Sekarang kamu panggil bibi kamu" lanjut pria itu.

"Hiks...hiks... BUNDA!" tangis Jingga.

Temannya yang mendengar tangisan Jingga pun keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi.

Setelah sampai temannya pun bertanya " ada apa Jingga? Kenapa kamu menangis?" tanya Elang dengan menepuk-nepuk punggung kecil Jingga.

"Hiks...Bunda... Meninggal hiks..." jawab Jingga tersedu-sedu.

Temannya yang mendengar jawaban dari Jingga pun terkejut dan ikutan menangis.

"Cepat panggil Bibi!" perintah Samudra sambil menyuruh Nolan.

Nolan pun berlari ke dapur untuk memanggil pembantu rumah tangga Jingga.

Setelah sampai Bibi pun terkejut dengan Jingga yang menangis tersedu-sedu.

Lalu Bibi pun melihat ada seorang pria di depan pintu. "Ada apa ya pak?" tanya Bibi dengan melihat seorang pria tersebut.

"Bunda hiks...sudah meninggal hiks..." yang menjawab bukan pria tersebut, melainkan Jingga sambil terisak-isak.

"APA! IBU MENINGGAL!" teriak Bibi karena kaget. "Bagaimana bisa pak?!" tanya Bibi kepada pria tersebut.

"Tabrakan lari sebuah truk. Sekarang Bu Urvilla dalam perjalanan kemari. Sebaiknya Ibu siap-siap saja" jelas pria tersebut dan menyuruh Bibi untuk siap-siap.

"Baik pak"

Setelah itu pria yang memberi kabar pun pamit pulang. Sedangkan temannya Jingga ikutan pulang. Sebelum pulang, mereka membereskan buku-buku mereka terlebih dahulu.

🌅🌅🌅

Setelah sampai rumah, Angkasa pun masuk untuk memberi kabar kepada orangtuanya bahwasanya Bunda dari Jingga meninggal. Sekaligus mengganti pakaian.

MENGHAPUS SENJA (END)Where stories live. Discover now