50. MENGHAPUS

24 2 0
                                    

Terima kasih banyak yang sudah bersedia mampir ke cerita aku, memberikan vote dan komen.

Happy reading

🌅🌅🌅

Sepulang sekolah, Samudra dkk berkunjung ke mall untuk menghabiskan waktu bersama. Samudra sudah minta ijin kepada sang Daddy terlebih dahulu dan di beri ijin oleh daddy nya syarat tidak boleh pulang lewat jam 7 malam.

Sesampainya di parkiran mall, mereka tidak langsung masuk.

"Ngapain ini kita kemari?" tanya Nolan melihat padatnya mall saat ini.

"Katanya di mall ada konser. Jadi kita, ya nonton," jawab Angkasa setelah melihat handphone miliknya.

"Konser apaan?" heran Elang melihat kearah dalam mall.

"Konser pembukaan toko," jawab Angkasa sambil menunjukkan layar handphonenya kepada sahabatnya.

"Ya udah yok masuk," ajak Jingga dia gak sabar melihat konsernya.

Sahabatnya pun menganggukkan kepalanya dan turun dari motornya dan masuk ke dalam mall.

Sesampainya di dalam, Samudra dkk melihat banyak orang yang menonton konser tersebut.

"Ini kita tinggal nonton aja gitu? Gak beli tiket dulu?" tanya Jingga melihat banyaknya orang yang lagi mengelilingi suatu tempat.

"Rame kali ya. Gak usah nonton aja yok," ajak Samudra malas berdesakkan.

"Terus mau ke mana?" tanya Nolan melihat kearah Samudra.

"Game!" ucap kompak Samudra dkk dengan mengangkat kedua tangannya kompak.

Lalu mereka berlari kearah tanggal untuk menuju ke  Timezone dan mulai memainkan game yang ada di sana.

Kini jam sudah menunjukan pukul 6 sore. Samudra dkk memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu.

""Aku baru ingat," ucap Jingga mengingat sesuatu.

Sahabatnya pun melihat kearah Jingga setelah mendengar ucapannya. "Ingat apa?" heran Elang mengerutkan dahinya yang memang duduk di sebelahnya.

"Persahabatan kita ini mau kayak gimana?" tanya Jingga yang melihat satu persatu sahabatnya.

Sahabatnya yang mendengar pertanyaan dari Jingga langsung mengalihkan pandangan dan melihat kearah depan dengan pandangan kosong.

"Gue maunya kayak gini terus. Tapi…," ucap Elang yang memang sengaja menggantungkan ucapannya.

"Tapi, melihat kejadian yang kita alami selama ini. Membuat kita seperti gak kenal satu sama lainnya," lanjut Angkasa membungkukkan badannya.

"Gue maunya kita tetap bersatu. Tapi dengan syarat harus saling terbuka satu sama lainnya," kata Nolan memainkan jari tangannya.

Samudra menghembuskan nafas berat dan berkata "ini cuma saran dari gue aja. Kita tetap kayak gini aja, tapi, hapus nama Senja Geng. Gimana?" saran Samudra melihat sahabatnya.

MENGHAPUS SENJA (END)Where stories live. Discover now