TERIMA KASIH

23 2 0
                                    

Terima kasih banyak yang sudah bersedia mampir ke cerita aku, memberikan vote dan komen.

Ini merupakan chapter terakhir ya.

Happy reading

🌅🌅🌅

"Nah, jadi gitu guys ceritanya," ucap Nolan setelah mereka menyelesaikan cerita mereka.

Samudra dkk telah selesai menceritakan kisah mereka di akun YouTube mereka dengan live streaming. Penonton live streaming mereka mencapai jutaan pasang mata.

"Sebenarnya ada kisah yang sengaja gak kami sebutkan," beber Jingga menundukkan kepalanya.

"Iya. Apa yang diucapkan sahabat kami betul. Dengan alasan privasi," balas Elang menepuk pundak Jingga.

"Tapi gak apa ya guys. Namanya privasi," ujar Angkasa menghela nafasnya.

"Kalau ada yang nanya tentang daddy kami, itu pun pribadi kami," ucap Samudra menambahkan.

"Tidak usah bersedih kawan." hibur Elang bertepuk tangan sebanyak tiga kali.

Seikat balon warna-wani terbang setelah Elang bertepuk tangan.

Samudra dkk melongo melihat seikat balon terbang di udara dan berdiri serentak. "Wow! Itu lo yang buat?" tanya Nolan dengan mata yang berbinar sambil menunjuk kearah balon tersebut.

Elang pun menganggukkan kepalanya tersenyum manis. "Gue gitu loh," ungkap Elang dengan menepuk-nepuk dadanya bangga.

Sahabatnya menghiraukan ucapan Elang dan memilih kearah seikat balon yang terbang.

"Bagus banget!" ucap Jingga dengan air mata mengalir sangking takjubnya.

"Kapan lo buatnya?" tanya Samudra setelah balon tersebut hilang dari pandangannya.

Kemudian mereka duduk kembali setelah balon tersebut sudah tidak terlihat lagi.

"Kemarin. Kemarin gue sempatkan buat ini," terang Nolan.

"Kalian ada bikin kejutan apa lagi?" tanya Angkasa melihat sahabatnya.

Samudra dkk menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan dari Angkasa.

"Ingat ya guys kita udah membubarkan Senja Geng. Jadi, siapapun yang memanggil kita dengan sebutan itu lagi, kita gak akan menanggapinya," ungkap Samudra tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya.

"Dan satu lagi. Siapa pun yang mau manggil dia…" Nolan menggantungkan ucapannya dengan menunjuk kearah Samudra.

'cari gara-gara cek,' batin Jingga tersenyum penuh arti.

'akan ada jitakkan kepala,' batin Elang melirik kearah Samudra yang tidak menggubris perkataan Nolan atau Melihat kearah sahabatnya.

'harus siap-siap lari ni.' kini giliran Angkasa membatin sambil mengambil ancang-ancang.

Sedangkan Samudra, mengepalkan tangannya sampai kertas bukunya remuk.

"Anak Daddy, dia akan berubah jadi harimau," lanjut Nolan tanpa melihat kearah Samudra yang wajahnya sudah memerah.

Jingga menyenggol lengan Nolan. Namun sang empunya tidak menggubris kode dari Jingga.

Tanpa berfikir panjang, Samudra menggetok kepala Nolan mengunakan buku yang sedang dipegang.

"Anjir! Sakit bego!" pekik Nolan melihat siapa yang memukul kepalanya. Setelah tau, ia menggaruk tengkuknya.

"Sorry. Gue cuma mau ngasih tau sama samua orang aja," terang Nolan menelan Salivanya melihat Samudra menghembuskan nafas panjang.

"Terserah!" tekan Samudra menghela nafasnya dan melanjutkan membaca bukunya.

Elang, Jingga, dan Angkasa bernafas lega karena yang mereka takuti tidak terjadi.

Sedangkan Nolan, menghembuskan nafas panjang setelah tadi ia hampir mati ketakutan melihat wajah Samudra yang marah.

"Oh ya guys. Udah dulu ya videonya," ucap Nolan kembali memangku laptop miliknya.

"Lain kali kita akan buat video lain untuk kalian," lanjut Jingga dengan merangkul pundak Nolan.

"Terima kasih udah nonton video kami." kini giliran Elang yang berucap.

Samudra dan sahabatnya tersenyum dengan begitu tulus, terus memperhatikan matahari yang kian lama nampak tenggelam itu. Bibir mereka perlahan terbuka, mengucapkan kata dengan lirih,

"Thank you, goodbye, and see you soon!"

………………TAMAT…………………

🌅🌅🌅

Saya ucapkan terima kasih kepada yang sudah bersedia mampir ke cerita saya dan memberikan vote and komen.

Dengan ini saya nyatakan cerita “MENGHAPUS SENJA” tamat😊🤗🥺

Nantikan sekuel dari cerita “MENGHAPUS SENJA” hanya di
'akuntwins28'

Ceritanya tentang SAMUDRA, ELANG, NOLAN, JINGGA dan ANGKASA yang mengejar cinta Mereka.

MENGHAPUS SENJA (END)Where stories live. Discover now