37) Terlalu Cantik

Começar do início
                                    

Azizan berusaha pasrah pada Allah Alzena hanya titipan Allah bukan milik Azizan sepenuhnya. Begitupun dengan harta beserta benda.

***

Azizan memandang Alzena yang sedang diperiksa oleh dokter.

Sore kemarin Alzena yang bersemangat bertanya kepada Azizan, "Udah siap?"

Azizan menjawab dengan pasti. "Ya, aku mau berangkat sekarang."

Kemudian Alzena mengucapkan terimakasih dengan penuh rasa syukur.

Azizan penasaran dan bertanya, "Buat apa?"

Dengan penuh kebanggaan, Alzena menjawab, "Udah tutup aurat sebelum bertemu aku padahal banyak lelaki yang main basket atau ada kegiatan lain tapi auratnya enggak pada ditutup." Kemudian ia berkata, "Kamu beda, kamu tutup aurat kamu dari pusar sampai lutut seperti yang Rasulullah ﷺ kasih perintah. Aku beruntung bisa jadi istri kamu."

Terlihat Azizan tersenyum dan menanggapi. "Makasih juga udah jaga batasan sama yang bukan mahram, enggak mau disentuh sama bukan mahram. Aku juga beruntung jadi suami kamu."

"Misi aku berhasil ya, gini aja kamu langsung luluh," ledek Azizan melirik istrinya.

"Ya. Aku kalah, puas kamu!" balas Alzena mengakui hatinya yang lemah jika bersangkut paut dengan Azizan.

***

Di sore hari, Hikam dan Fira berada di dapur, berusaha memasak makan malam bersama. Fira, dengan apron merah muda dan rambutnya yang diikat menjadi ekor kuda, tampak serius memotong sayuran. Sementara Hikam, dengan senyum lebarnya, berusaha mengawasi panci yang berisi sup.

"Kamu yakin kamu bisa urus sup itu?" tanya Fira, menatap Hikam dengan ekor mata.

"Tentu aja. Aku ini master chef, tahu?" balas Hikam dengan percaya diri.

Namun, dalam sekejap, asap mulai mengepul dari panci. Hikam, yang terlalu asyik bercanda, tidak menyadari sampai Fira berteriak, "Beb, Supnya!"

Hikam berbalik dan melihat panci berisi sup yang sudah gosong. "Oh enggak!" serunya, mencoba menyelamatkan sup dengan sendok besar. Tapi sudah terlambat, supnya sudah gosong.

Fira tidak bisa menahan tawa melihat ekspresi Hikam yang kaget. "Master chef, huh?" godanya, masih tertawa.

Hikam hanya bisa menggaruk kepala, tampak malu. "Eh, tapi kita masih punya sayuran, kan?" katanya, mencoba mengalihkan topik.

Mereka berdua tertawa, dan meski makan malam mereka tidak berjalan seperti yang direncanakan, mereka tetap menikmati waktu bersama.

"Aku baru dapat pesan dari Azizan katanya Alzena dibawa ke rumah sakit," ucap Hikam memberitahu istrinya.

***

Waktu yang terasa seperti seumur hidup Azizan memeriksa Alzena dengan hati-hati.

"Alhamdulillah luka kamu enggak parah. Jadi, enggak perlu operasi," gumam Azizan lega.

Tidak semua luka akibat kaca memerlukan operasi. Dalam beberapa kasus, jika luka tidak terlalu dalam dan tidak ada serpihan kaca yang tertinggal, luka bisa ditangani dengan perawatan luka standar, termasuk pembersihan dan penutupan luka.

"Kamu pasti baik-baik aja. Kita mau bersihkan lukanya dan keluarin serpihan kaca. Mungkin nanti ada rasa sakit dan pusing untuk beberapa hari ke depan, tapi kamu harus pulih dengan baik sayang," kata Azizan.

"Makasih," balas Alzena alun-alun.

Lalu Azizan duduk di samping Alzena, memegang tangannya dengan erat. Dia berdoa dalam hati, berterima kasih bahwa Alzena akan baik-baik saja. Dia tahu bahwa mereka masih memiliki jalan panjang untuk pulih, tapi setidaknya, untuk saat ini, Alzena aman.

"Alhamdulillah, seenggaknya kaca yang kena diri aku enggak sampai buat aku harus operasi," ujar Alzena sambil menggeliatkan tubuhnya yang masih terasa sakit.

"Benar, kamu cuma terkena infeksi karena kaca dan enggak perlu menjalani operasi," sahut Azizan sambil menatap Alzena dengan penuh rasa tenang.

Pasangan suami istri itu merasa lega bahwa luka Alzena tidak terlalu serius dan bisa diatasi tanpa operasi. Namun, ketenangan mereka segera terguncang oleh kehadiran Rezki.

Rezki memasuki ruangan dengan tatapan penuh obsesi pada Alzena. "Alzena, akhirnya gue nemuin lo."

Azizan mengernyitkan kening. "Ngapain ke sini?"

Rezki dengan suara bergetar. "Gue cinta lo, Alzena. Gue selalu cinta lo sejak pertama kali kita bertemu. Gue enggak bisa nerima kenyataan kalau lo bareng Azizan. Gue mau lakuin apa aja buat jadiin lo milik gue."

Alzena dengan suara gemetar. "Rezki, Lo harus berhenti. Gue udah nikah sama Azizan dan gue udah jatuh cinta. Lo harus hormati keputusan gue."

"Kenapa juga lo enggak pernah posting foto lagi di sosial media sekarang? Setelah beberapa tahun gue udah lama nungguin postingan wajah lo." Sekarang Rezki menyudutkan Alzena.

Namun Azizan tidak tinggal diam. Dengan sudut mata yang tajam Azizan berucap, "Istri saya terlalu cantik jadi wajahnya tidak ditemukan di sosial media manapun."

Tatapan Rezki penuh kegilaan. "Gue enggak akan biarin lo bareng Azizan. Kalian berdua harus bayar soal apa yang telah kalian lakuin ke gue."

Peretas menghampiri mereka.

Tanpa mereka sadari orang yang mencelakai Alzena memperhatikan mereka.

***

Rezki hadir lagi nih wkwk ada yang masih inget?

Kaget enggak up cepet?

Kalau ada kesalahan dari segi apapun atau typo tolong tandai sama koreksi ya, makasih banyak udah bertahan sampai bab ini🤎

KEPASTIAN DENGAN GUSOnde histórias criam vida. Descubra agora