Chap 42

2.7K 84 4
                                    

"Datanglah ke tempat ini. Kau akan menemukan jawabannya."

Armand menatap bingung sang ibu, "Kenapa tidak mom yang menjelaskan?"

"Lebih baik mendengarnya dari sudut pandang orang ketiga. Dia akan menjelaskan nya dengan sangat baik."

Armand menatap secarik kertas bertuliskan sebuah alamat. Lelaki itu membacanya dan keningnya menyengrit, dia baru pertama kali mendengar nama tempat ini.

"Pergilah sendiri, tinggalkan Anna."

Armand mengangguk. Bahkan jika Diana tidak menyuruhnya pun, dia akan tetap tidak akan mengikut sertakan istrinya itu untuk ikut bersama. Armand tahu semakin jauh dirinya melakukan penyelidikan maka bahaya pun akan semakin sering datang.

Lalu tanpa berlama-lama lagi Armand pun bangkit. Menemui beberapa pengawalnya yang sedang berjaga di luar "Matt dan kalian ber-empat ikut dengan ku, sisanya bisa di sini menjaga Anna." Ucap Armand pada anak buahnya yang langsung mengangguk patuh.

Lelaki itu bergerak cepat, menarik pintu mobil dan langsung duduk di sana. Sejenak tatapannya tertuju pada rumah sang ibu. Pikirannya masih melayang tertuju pada wanita yang mungkin tengah menunggunya di sana. Menitipkan Anna pada Tao sedikit membuat dirinya merasa tenang. Walaupun Tao adalah orang yang cukup sembrono dalam bertindak tapi mungkin lebih baik dari pada para anak buahnya lagi pula ada sang ibu yang pasti bisa menemani Anna membuat Armand tak terlalu khawatir.

Helaan nafas terdengar, sebelum menyuruh Matt untuk berangkat, Armand lebih dulu memberikan secarik kertas itu untuk Matt baca.
"Kau tahu tempat ini?"

Armand melihat Matt yang menggeleng, lalu dia pun mengangguk mengerti, bahkan Matt pun tidak tahu tempat ini.

"Kita akan ke tempat ini. Suruh Brandon untuk mencari alamat ini dan segera kirimkan alamatnya padaku."

"Baik sir."

Brandon, salah satu anak buahnya yang mengurus masalah seperti ini. Setelah menunggu beberapa menit, Armand pun mendapat lokasi pastinya dan mereka pun segera melaju cepat.

————


Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam. Akhirnya mobil yang ia tumpangi pun berhenti di sebuah toko roti.

Armand mendongak melihat seluruh bangunan bertingkat dua ini. Seketika keningnya mengkerut, apa Brandon mengirim alamat yang benar?

Kakinya melangkah keluar mobil dan mulai berjalan. Kali ini Armand membiarkan Matt memimpin, lelaki itu hanya mengikuti pengawal nya itu dari belakang. Gerakannya terlihat santai tapi penuh antisipasi. Mendatangi tempat asing dengan tujuan penyelidikan tentu saja membuatnya seribu kali lebih waspada. Walaupun alamat ini berdasarkan informasi yang ibunya berikan tapi Armand tetap perlu berhati-hati. Musuhnya mungkin saja juga sedang mengintai atau malah sedang menunggu kedatangannya di tempat ini.

Saat Armand sudah berada di dalam. Lelaki itu mencoba mengamati seluruh sisi ruang dengan matanya. Sama seperti toko roti lainnya, tempat ini tidak menunjukkan kanehan, selain dari semua barang-barang yang terlihat kuno tapi juga antik.

Armand berjalan maju dan berhenti di hadapan seorang wanita muda tersenyum kearahnya. "Apa yang ingin kau beli tuan?"

Armand teringat ibunya yang memberikan satu clue, 'datangi sang pemilik rumah dan katakan nama ayah mertuamu.'

"Bisa aku bertemu dengan pemilik toko ini?"

Pegawai wanita itu pun menunjukkan wajah bingung, "Ada perlu apa tuan?"

The Billionaire PrisonWhere stories live. Discover now