Chap 15

3.1K 79 1
                                    



"Siapa kau?"

Tanya seorang lelaki di tengah gelapnya ruangan. Siluet yang muncul akibat remangnya cahaya lampu membuat Alex menyipit. Matanya menatap punggung Armand yang sekarang sedang membelakanginya.

"SIAPA KAU?"

"Tidak perlu berteriak. Kau hanya akan membuat suaramu habis." Armand berbalik, menatap Alex dengan smirk aneh.

Saat ini penampilannya benar-benar berbeda. Rambutnya sudah sedikit berantakan, kemejanya di gulung sampi sikut, dan beberapa kancing bagian atasnya di biarkannya lepas tak terkait. Jika di ruangan itu ada wanita, sudah pasti mereka akan berteriak tak kuat melihat bagaimana gagahnya lelaki itu.

Armand berjalan pelan, langkah demi langkah hingga berdiri tepat di depan Alex. Anak buahnya sudah berhasil membawa Alex hingga sekarang lelaki itu duduk di hadapannya. Dengan tangan terikat ke belakang dan beberapa luka di wajahnya. Armand sedikit menyayangkan tindakan gegabah dari anak buahnya.

"Bail's?" Tanya Alex dengan kerut di dahi.

"Rupanya kau mengenalku."

"Ya, aku ingat mata itu. Kau memiliki mata yang sama persis dengan ayahmu, aku kenal dekat dengan dia." Ucap Alex dengan cengiran kecil.

Rahang Armand mengeras, kedua tangannya mengepal. "Jangan bicara seolah-olah kau memiliki hubungan yang baik dengannya Alex, karena itu tidak merubah hal yang akan aku lakukan padamu."

"Memangnya apa yang kau inginkan?"

"Bella." Ucap Armand tanpa ragu. Matanya langsung melirik ke arah Alex melihat perubahan raut wajah dari pria paruh baya itu.

"Kau membunuhnya."

"Itu sudah sangat lama. Dan asal kau tahu, aku juga di hukum atas perbuatanku itu. Sampai sekarang pun aku masih sangat menyesal telah melakukan itu."

Sudut bibir Armand baik. Menyenangkan mendengar bagaimana lelaki itu berakting di hadapannya. Baiklah, kita ikuti saja alur yang dia buat.

"Jadi kau mencintainya?"

"Sangat."

"Bagaimana dengan tato yang ada di tubuhmu?"

Alex langsung melirik ke arah tangannya, terdapat tato berbentuk finger print.

"Kau menyukainya? Aku sudah membuatnya dari lama. Bahkan sebelum kau lahir."

Armand mengangguk singkat, seolah mempercayai. Matt bilang, Alex masih berinteraksi dengan pelaku sebenarnya. Dan jika itu benar maka besar kemungkinannya kalau Alex sudah menjadi salah satu anggota organisasi itu. Armand pun segera menyuruh anak buahnya untuk menggeledah tubuh Alex, menurut sepengetahuannya, setiap organisasi besar pasti mempunyai hal yang bisa mencirikan kalau dirinya adalah anggota organisasi, dan benar saja, Armand menemukan sebuah tato miterius yang ada di pergelangan tangan Alex yang tertutup jam tangan.

Armand memandang lagi wajah Alex yang sudah terlihat pucat. Mungkin efek di kurung berjam-jam.
Kelihatan sekali kalau tato itu bermakna besar, Armand bahkan tidak menunjuk tato mana yang ia tanyakan, tapi Alex sudah lebih dulu memberi informasi itu.

"Baiklah, sudah cukup basa-basinya." Armand mundur beberapa langkah ke belakang hingga punggungnya menyentuh tembok. Tangannya bersedekap di dada dengan mata yang memandang lurus menatap Alex.

"Kau___bukan pembunuh yang sebenarnya kan?"

Alex langsung tergugu. Matanya menatap Armand cepat. Armand tersenyum saat mendapati wajah terkejut dari Alex.

"Apa maksudmu?" Alex masih saja tak berpura-pura tak mengerti. Dasar bodoh.

"Siapa yang menyuruhmu melakukan pembunuhan itu?" Tanya Armand dengan pertanyaan yang Armand yakin Alex pasti akan mengerti kemana arah pembicaraan mereka.

The Billionaire PrisonWhere stories live. Discover now