Chap 11

3.7K 91 0
                                    

"Apa kau tidak bisa melakukan tugas mu dengan benar, Matt?" tanya Armand tak suka. Tanpa perlu di tahan lagi, ia menyuarakan kemarahannya akibat kegagalan anak buahnya dalam menjalankan perintah.

"Maaf sir, para penjaga telat memberi kabar."

Armand mendengkus, "Apa alat mereka tidak berfungsi?" tanyanya sarkas penuh sindiran.
"Aku tidak ingin kejadian ini terulang lagi." titahnya, memberi peringatan, lantas Matt mengangguk mengerti.

"Kembalilah ke Bail's, ambil file yang ku letakkan di meja dan letakkan itu di ruangan kerjaku."

"Baik sir." Matt pun pergi berlalu dari kamar Armand.

Armand menghela nafas berat, masih banyak pekerjaan yang harus Armand selesaikan di kantor. Ada banyak file yang harus Armand tanda tangani tapi itu semua harus sedikit terhambat karena kejadian tadi.

Tao yang masih ada di sana pun hanya bisa mengamati. Melihat sahabatnya berada dalam situasi yang sulit membuat Tao sedikit menikmatinya.

"Kenapa kau masih di sini, tak mau pergi?" sindir Armand yang melihat Tao yang masih duduk di sofa sambil terus terdiam.

Tao menggeleng singkat, "Kau payah dalam merencanakan sesuatu." sindir Tao, "Kenapa menempatkan wanita itu di sini? Yang mana ibumu bebas untuk keluar masuk?"

Armand menghela nafas, tanganya memukul sofa pelan. "Dia tidak biasanya datang."

Setelah berpikir ulang, akhirnya Armand membuat keputusan untuk membiarkan Anna pergi dari sini. Karena rencana awal yang ia rancang sudah gagal, Armand bertekad untuk tidak ingin lagi mencampuri urusan Anna.

Armand akan menutup mata soal masa lalu Anna dan tentang fakta-fakta yang ia temukan. Dengan mempertimbangkan kembali tentang konspirasi pembunuhan itu serta bagaimana parno nya Diana mengenai keselamatan Anna membuat Armand merasa kepergian Anna dari sisi ibunya adalah keputusan terbaik. Lagi pula dia tidak punya tanggung jawab apapun pada wanita itu.

Tujuan awalnya memang bukan untuk membuat Anna menetap, tapi Armand hanya sengaja mengulur waktu dengan membuat Anna tinggal agar mempermudah nya menyelidiki kasus tanpa perlu memusingkan masalah penjagaan Anna.

Armand melirik sekilas menatap Tao, "Aku seharusnya menempatkan dia di rumah mu."

Tao langsung melemparkan senyum "Itu benar," Tao mengangguk setuju, Tao tahu kalau Armand mengatakan itu hanya untuk mengejeknya.

"Dia ternyata sangat cantik, pantas saja kau melarang aku untuk melihatnya."

"Kalaupun dia tidak cantik, aku tetap tidak akan memperlihatkannya padamu."

Ucapan Armand kembali membuat Tao tersenyum kecil. Merasa sedikit aneh saja dengan sikap sahabatnya akhir-akhir ini.

"Sudah cukup bicaranya. Sekarang kau harus kembali bekerja." Armand bangkit dari sofa, melewati Tao berjalan menuju pintu dan langsung membuka nya lebar-lebar.

Kening Tao mengkerut melihat tangan Armand yang memberi isyarat padanya untuk segera keluar. Dengan wajah yang di tekuk, Tao pun berjalan keluar.

"Aku akan menemui Anna sebelum pergi."

"Jangan coba-coba." Armand menjawab dingin, nadanya juga sudah berubah serius.

Armand kemudian berjalan pelan mendekati tangga dan menemukan salah satu pengawalnya. "Antar Tao untuk pergi, jangan biarkan dia mampir kemanapun." titahnya, pengawal itu mengangguk dan langsung menatap Tao menunggu Tao untuk bergerak.

"Kau benar-benar sangat perhatian."

Armand mengangguk kecil. "Selamat bekerja."

The Billionaire PrisonWhere stories live. Discover now