Bagian 019

179 71 37
                                    


Jangan lupa vote komen and share dimples kesayangan 🖤🎀

Tandai typo 🖤🐬❄️☁️

🍓🍓🍓

Bagian 019

ALERGI?

MELVIANO dibuat terkekeh akibat tingkah laku random dari sosok gadis dihadapannya. Bagaimana tidak? Hanya karena anak ayam yang sedang ia amati kabur dan tidak dapat di temukan, Embun langsung saja menangis begitu saja. Bukankah ini terlalu kekanak-kanakan?

“Terus gimana? Lo marah ya, sama gue?” khawatir Embun menatap wajah Melviano yang sedang menahan tawa agar tidak meledak dan berdampak pada mood Embun yang dapat
semakin memburuk.

Big no babe.” Sahut Melviano terlewat santai hingga membuat Embun memelototkan kedua pupilnya.

“Kalau ayamnya hilang, kita bisa beli lagi. Kalaupun ayamnya mati, kita juga bisa beli lagi.” Jelas laki-laki tersebut sebagai tanda penenang.

Piek piek piek

Bunyi asing yang baru saja hadir itu mengalihkan perhatian kedua remaja tersebut.

“Ya ampun piek...,” rengek Embun, meraih hewan kecil warna-warni itu dan meletakkan diatas telapak tangannya sendiri.
Melviano terkekeh, kemudian beranjak dan mengikuti arah gadis tersebut.

“Kenapa lo main pergi gitu aja sih? Lo nggak tau apa, gue udah khawatir setengah mati, kalau lo beneran ilang, gimana? Berarti tugas gue terpaksa harus tertunda dong.” Cerca gadis cantik itu, menyalahkan hewan yang sama-sekali tidak akan pernah faham dengan bahasa mereka.

Lagi-lagi remaja tampan itu terkekeh, kedua sudut bibir Melviano terangkat indah. Namun mengapa hatinya menangis?

Bagaimana caranya Melviano dapat melupakan gadis tersebut dengan cepat? Sedangkan untuk melihatnya tersenyum saja, adalah salah satu tujuan hidup sosok tersebut.

🎀🎀🎀

Kelas XII MIPA1 sedang berada pada tahap mode serius. Seluruh murid berada pada posisi masing-masing guna memperhatikan teman mereka yang sedang berpresentasi didepan dan menunggu giliran.

Sang PradiptaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ