Bagian 011

219 89 97
                                    

Jangan lupa untuk vote, komen,and share untuk setiap part cerita ini ya dimples kesayangan 😚😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jangan lupa untuk vote, komen,
and share untuk setiap part cerita ini ya dimples kesayangan 😚😘

Happy reading guys 💕

🍓🍓🍓

Bagian 011

BERAKHIR?

“Sesuatu yang di lepaskan secara terpaksa,
Sakitnya tidak pernah sederhana.”
-Sang Pradipta Bagian 011

SEORANG gadis cantik tengah memperhatikan sebuah rumus periodik berbentuk tabel yang berisi susunan unsur-unsur kimia berdasarkan nomor-nomor atom yang dimilikinya. Terhitung tinggal beberapa menit lagi mulai dari sekarang untuk menyetorkan dari sebuah hasil beberapa rumus yang telah ia gafalkan, namun tetap saja pandangan sosok tersebut masih kosong dengan isi kepala yang dipenuhi dengan benang kusut yang belum juga terurai hingga sekarang.

Embun terduduk tenang pada sebuah taman sekolah yang biasa ia datangi bersama kekasihnya. Namun bedanya saat ini ia hanya sendirian, bersama pikirannya yang ramai.
Setelah kejadian kemarin lusa, gadis cantik itu benar-benar menjadi sosok pendiam. Embun
benar-benar menyesal karena ini adalah pertama kalinya membuat kecewa kedua orang tua yang selama ini bahkan telah menjaga, merawat, dan memberikan segala fasilitas yang gadis itu butuhkan. Lantas apakah timbal balik yang ia berikan sudah benar?

Seseorang yang semula memiliki akal cerdik dan dapat memecahkan segala permasalahan baik dari segi soal ataupun yang lainnya itu tiba-tiba saja menjadi buntu, ternyata seperti ini rasanya memiliki masalah yang besar. Meskipun sebaiknya ia tidak terlalu pusing akibat sang Ayah yang telah ikut andil dan terjun secara langsung untuk mengusut masalah yang menimpa putrinya, Embun tetap harus mencari tahu hingga mencapai titik
terang, siapakah sosok tersebut? Dalang dibalik semua hal yang semula tidak mungkin,
menjadi tidak ada yang tidak mungkin.

Melviano penatap pungung kecil yang saat ini terlihat tampak begitu rapuh dari arah belakang. Ia tahu semua ini akan terasa begitu sulit bagi seorang gadis yang semasa hidupnya
hanya ada sebuah kejayaan. Embun adalah tipikal orang baik bahkan, jika ada semut kecil
yang menggigitnya sekalipun, gadis cantik itu tidak akan pernah tega untuk membunuhnya.
Apalagi saat ini? Sudah dapat ia tebak bahwa isi otak gadis tersebut tengah dipenuhi oleh hal yang tidak-tidak, hal yang belum pasti terjadi bahkan akan menimpa dirinya dalam waktu kedepan. Itu hanyalah sebuah pemikiran sepihak yang hanya dapat menyerang alam bawah sadar seseorang.

Seperti yang pernah ia lakukan, Melviano kembali dengan tangan yang mengenggam
sebuah papper bag berwarna coklat. Sudah dapat ditebak dan seperti rutinitas biasa,
Melviano menyerahkan benda yang berisi berbagai macam makanan favorit gadis cantik
tersebut, tepat dihadapannya.

Sang Pradipta Where stories live. Discover now