32) Sejarah Palestina

Start from the beginning
                                    

*Ar-Razzaq adalah Maha Pemberi Rezeki kepada seluruh makhluk-Nya.

Dengan rasa tulus dan khusyuk, Fira segera melaksanakan sholat. Ia merasa begitu dekat dengan Sang Pencipta. Saat sujud, Fira mengulang doa-doa yang tersembunyi dalam hatinya. Ia berharap agar segala kebutuhannya dikabulkan dan mendapatkan keberkahan dalam setiap langkah hidupnya. Fira pun merasa Allah Ar-Razzaq akan melimpahkan rezeki yang ia butuhkan, termasuk rezeki berupa keturunan. Hatinya penuh pengharapan dan bersyukur atas nikmat-Nya.

***

Pertanyaan-pertanyaan mengenai surat Al-Mulk dalam Al-Quran menjadi topik pembicaraan yang menarik antara Azizan dan Alzena. Mereka duduk bersama di ruang tamu, sambil menikmati es krim.

"Arti Al-Mulk apa?" Sambil mengangkat alis Azizan bertanya terhadap Alzena untuk menguji pengetahuan istrinya.

Berpikir sejenak sebelum Alzena menjawab. "Kerajaan."

"Sekarang, coba tebak, surah Al-Mulk itu ada di juz ke berapa dalam Al-Quran?" ujar Azizan seraya tersenyum.

"Hmm, juz ke 29," komentar Alzena sambil melahap es krimnya.

Sungguh Azizan takjub dengan Alzena. "Kamu benar! Sekarang, berapa jumlah ayat dalam surah Al-Mulk?"

"Surat al mulk terdiri dari 30 ayat," jawab Alzena dengan bersungguh-sungguh.

Azizan tersenyum puas. "Betul sekali! Kamu luar biasa. Terakhir, di mana surah Al-Mulk turun?"

"Mekkah," balas Alzena tanpa berpikir lama.

Tanpa sepengetahuan Azizan sebenarnya Alzena hafal surat Al-Mulk karena biasanya Alzena baca sebelum tidur. Semuanya bermula dari kebiasaan.

***

Di depan kampus yang dipenuhi rintik hujan. Fira sedang menunggu dengan payung merahnya yang besar di tangan, terlihat cantik dengan mantel kecil yang melindungi tubuhnya dari dinginnya hujan. Dia mengetahui bahwa Hikam akan lewat di jalan ini dan ia ingin memberi kejutan padanya.

Terdengar langkah kaki memecah heningnya suasana. Hikam, dengan baju putihnya dan topinya yang melindungi wajahnya dari tetesan air hujan, berjalan dengan hati-hati meniti setiap genangan air yang menghalanginya. Tak lama kemudian, Fira melihat Hikam semakin mendekat. Senyum lembut terbentuk di bibirnya saat dia memperhatikan pria yang dicintainya itu.

Hikam melirik ke atas, keheranan melintas di matanya saat ia menyadari Fira berdiri di tengah hujan dengan payung di atas kepalanya. Hati Hikam berdesir riang saat ia menyadari bahwa Fira harus menunggu di sana untuknya. Dia berjalan mendekati Fira dengan langkah yang lebih cepat, rasa bahagia kian memenuhi dirinya.

"Apa yang kamu lakuin di sini?" tanya Hikam keheranan melihat istrinya.

"Aku cuma jemput kamu, Beb. Aku kira kamu bakal kehujanan, jadi aku bawa payung buat kamu," ungkap Fira dengan senyum yang tidak berhenti di wajahnya.

"Makasih. Kamu perhatian banget," balas Hikam terharu.

"Kamu tahu, 'kan, aku mau lakuin apa aja asal kamu bahagia. Mari kita gunain payung ini sama-sama!" ajak Fira.

Hikam mengambil alih payung yang dipegang Fira sebelah tangannya menggandeng tangan Fira dan mereka berjalan pelan di bawah payung yang melindungi mereka dari hujan. Tetesan air beterbangan di sekeliling.

KEPASTIAN DENGAN GUSWhere stories live. Discover now