Chapter 23

841 80 85
                                    

Wajah Mebuki mengeras melihat kedatangan Sakura dan Itachi di rumahnya. Demi Tuhan kapan Sakura sadar tindakannya salah.

"Kaa-san!"

Sakura menahan pintu yang ingin ditutup ibunya. Itachi turut membantu Sakura agar mereka bisa masuk.

"Pergilah kau bukan putriku lagi Sakura," sahut Mebuki dingin.

"Tidakkah kita berbicara lebih dulu bibi."

"Pembicaraan apa yang kau maksud Itachi. Bagaimana bisa kau tanpa tahu malu datang kesini," pekik Mebuki tidak habis pikir.

"Aku sungguh minta maaf bibi. Tolong biarkan kami masuk dan menjelaskan semuanya."

"Aku tidak butuh penjelasan mu. Lebih baik kalian pergi dari sini."

"Sekali saja Kaa-san biarkan kami menjelaskannya," mohon Sakura.

Hembusan napas keluar dari Mebuki. Dia ingin mengusir Sakura namun dia ingat Sakura adalah satu-satunya anak yang dia miliki. Suaminya sampai jatuh sakit dengan masalah yang menimpa mereka bertubi-tubi.

"Bicaralah namun setelah itu kalian harus pergi," ujar Mebuki pada akhirnya.

Mereka duduk di ruang tamu namun sekalipun Mebuki engan menatap kedua tamu di rumahnya.

"Aku sungguh minta maaf bibi, ini semua salahku yang tidak memperjuangkan Sakura sejak awal. Hubungan kami tidak seperti yang orang kira. Kami saling mencintai jauh sebelum aku menikah," ujar Itachi penuh penyesalan.

"Aku mencintainya Kaa-san," imbuh Sakura.

"Cinta?," Mebuki tersenyum sinis menatap keduanya "apa itu bisa menjadi alasan kalian menyakiti orang lain. Meski aku merestui hubungan kalian tidak ada jaminan kau tidak selingkuh lagi Itachi. Dengan Izumi yang begitu baik saja kau berani mengkhianatinya apalagi dengan Sakura yang tidak memiliki apa-apa."

"Bibi salah, Sakura memiliki segalanya yang tidak di miliki orang lain. Dia anakmu, meski tidak memiliki apa-apa aku tetap mencintainya," sanggah Itachi.

"Jika mencintai anakku seharusnya kau tidak melibatkannya pada hubungan rumit ini. Meski telah menikah kau pasti tahu apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan Sakura di sisimu. Karena kebodohan kalian semuanya hancur. Persahabatan ku dengan Mikoto, hidup Izumi dan Sakura. Begitu pula dirimu kau menghancurkan semuanya Itachi."

Mebuki tak kuasa menahan tangisnya, dia kehilangan semuanya anak juga sahabatnya sendiri. Yang lebih menyedihkan Sakura tidak mau mengakhiri hubungannya dengan Itachi. Tak heran Mikoto begitu marah padanya.

"Tak bisakah kalian mengakhiri hubungan ini?. Kehidupan apa yang kalian cari dengan menyakiti orang-orang di sekitar kalian Sakura, Itachi. Apa begitu sulit mengorbankan perasaan kalian demi kebaikan bersama?," tanya Mebuki putus asa.

"Kami sudah banyak berkorban bi. Aku tidak mau berkorban lagi apalagi Sakura tengah mengandung anakku."

Pernyataan Itachi membuat hati Mebuki mencelos sakit. Dia seolah lupa fakta bahwa Sakura tengah hamil anak Itachi.

"Aku tidak bisa melepaskan mereka. Kami pun terluka, aku janji akan bertanggung jawab dan menjaga Sakura dengan baik bi. Jadi tolong restui kami," mohon Itachi sungguh-sungguh.

"Restu? Restuku tergantung restu orangtuamu Itachi. Karena kalian sudah selesai bicara sebaiknya kalian pergi. Jangan pernah datang lagi sebelum kau mendapat restu dari orangtuamu Itachi," usir Mebuki.

Ibu satu orang anak itu pergi meninggalkan sejoli yang begitu terpukul. Mebuki sendiri lebih baik kehilangan anak satu-satunya dibanding harus menahan malu punya anak yang menghancurkan rumah tangga orang lain.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BittersweetWhere stories live. Discover now