Chapter 11

1K 126 48
                                    

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Cast: Itachi, Izumi,
Sasuke, Sakura.

.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Cast: Itachi, Izumi,
Sasuke, Sakura.

.

.

.


Happy Reading!

.

Menyebalkan!

Itulah yang ada dipikiran Sasuke. Dia kira karena hari libur ia bisa bersantai dan tidur seharian dirumah Itachi karena kedua kakaknya pergi keluar negri. Bukan berarti  saat ada Izumi dan Itachi dia tidak bebas hanya saja ini tentang kesopanan ingat status dia dirumah itu adalah menumpang.

Terimakasih pada ibu negara Uchiha Mikoto yang menelponnya di pagi hari memintanya datang ke rumah orangtuanya saat itu juga. Katanya ada hal penting yang ingin dibicarakan tapi menurut Sasuke tidak penting-penting amat. Demi Tuhan jika bukan karena ancaman dari ibunya Sasuke tidak akan datang kesini.

"Kau kenapa Sasuke?"

Sasuke berjingkat kaget saat tiba didepan pintu rumah sudah disambut wajah datar ayahnya. Ayahnya berpakaian kimono dengan pedang kayu ditangan. Seketika keringat dingin muncul di dahi Sasuke. Apa ini yang dimaksud penting oleh ibunya?.

"Tidak apa-apa! Aku hanya lelah Tou-san!"

"Kukira kau tidak suka datang kesini hingga wajahmu ditekuk seperti itu!"

Hell, hampir saja Sasuke tersedak ludahnya mendengar penuturan Fugaku yang seratus persen benar.

"Masuklah! Ibumu sudah menunggu, kau juga telat hingga melewatkan latihan kali ini!"

Diam-diam Sasuke tersenyum senang, dewi fortuna berpihak padanya. Berlatih pedang bersama ayah dan kakeknya adalah mimpi buruk mengingat kemampuan keduanya sangat hebat, bukan berarti dia tidak hebat hanya saja kedua orang itu tidak akan membiarkan dirinya istirahat sebelum menumbangkan salah satu dari keduanya. Itu kenapa Sasuke ogah-ogahan jika disuruh berlatih bersama ayah atau kakeknya.

"Ngomong-omong kenapa Kaa-san memaksaku kemari. Harusnya hari ini aku menikmati tidur seharian di kasur. Tou-san tahu kan aku sedang sibuk-sibuknya karena Aniki tidak ada!."

Helaan napas terdengar dari Fugaku membuat dahi Sasuke mengerut binggung. "Tanya pada ibumu, aku tidak mengerti jalan pikirannya!."

Jawaban Fugaku membuat kebingungan Sasuke bertambah. Apalagi saat ayahnya memintanya keruang kerja Madara. Saat tiba disana dia melihat ibunya sudah duduk di sofa dan tersenyum menyapa. Sasuke memilih duduk didepan orangtuanya sementara Madara duduk diujung sofa.

"langsung saja Sasuke, kau dijodohkan ibumu dengan anak keluarga Haruno. Tidak ada penolakkan karena kita sudah meminjamkan banyak uang kepada mereka!"

"APA?!"

Tatapan tajam Sasuke layangkan pada Madara. Apa maksud kakeknya itu bukankah kemarin-kemarin Madara tidak menyukai perjodohan ini kenapa sekarang berubah pikiran.

"Aku tidak mau! Wanita itu sudah punya kekasih Kakek. Jangan memaksaku menikah dengannya!"

Tiga orang lain disana menghela napas bersamaan meski dengan alasan berbeda. Madara dan Fugaku merasa kasihan pada Sasuke yang harus berkorban demi ambisi Mikoto. Sedangkan Mikoto kesal karena Sasuke masih saja keras kepala.

BittersweetWhere stories live. Discover now