Chapter 21 part II

657 81 90
                                    

Botol bir berjejer di meja tempat teman-teman Sakura berkumpul. Firasat buruk menghampiri Sakura melihat banyaknya botol bir tersebut.

"Sakura ayo kita bertaruh" ajak Sara.

Sakura lupa mereka biasa bertaruh siapa yang paling banyak menghabiskan bir dan yang kalah harus mengikuti kemauan si pemenang. Ini sudah seperti tradisi diantara teman-temannya saat mereka berkumpul.

"Maaf Sara kali ini aku tidak ikut dulu" tolak Sakura.

"Kenapa kau takut mabuk ya? Tidak usah khawatir ini rumah Sasuke dia pasti menjagamu."

Dengan tenang Sara mengajak Sakura duduk. Sudah ada Shion Tenten, Karin, Deidara, Nagato, Kiba dan beberapa orang lain. Mereka sudah siap di tempat duduk masing-masing dengan satu gelas dan dua botol bir untuk setiap orang.

Malam memang sudah larut namun tidak menyurutkan rasa antusias mereka. Kepanikan melanda Sakura saat Karin menahannya pergi. Bagaimanapun Sakura rutin ikut taruhan ini jadi saat dia tidak ikut teman-temannya pasti akan memaksa dan tidak akan membiarkannya pergi begitu saja.

Dalam keadaan biasa Sakura tidak akan menolak, tapi sekarang dia sedang hamil. Bagaimana ini? pikir Sakura bingung.

Sasuke... Tanpa sadar dia memanggil nama Sasuke. Hanya laki-laki itu yang tahu keadaannya saat ini. Tapi Sasuke tidak ada disini. Hingga dia melihat Itachi berjalan di depannya. Tatapan memohon Sakura layangkan untuk Itachi agar pria itu menolongnya.

Kepanikan Sakura tidak luput dari perhatian Itachi yang ingin menghampiri Izumi. Alih-alih mendatangi Izumi, Itachi berhenti untuk menolong Sakura. Tanpa kata Itachi tahu bahwa Sakura tidak ingin berada di sana.

"Biarkan dia pergi Karin."

"Hah kenapa? Kau tahu sendiri tanpa partisipasi Sakura taruhan ini tidak akan seru." ujar Karin tidak terima.

"Dia bisa mabuk padahal acara masih berlangsung." Itachi memberi alasan yang menurutnya masuk akal.

"Kami tidak akan membuatnya mabuk kau tenang sa-"

"Biarkan Sakura pergi atau ku buang semua bir yang ada disini kau pilih mana?" ujar Itachi dingin.

Karin bungkam dengan ucapan Itachi begitu pula semua orang. Mereka tahu Itachi tidak pernah main-main dengan ucapannya. Terlebih laki-laki itu bisa sangat mengerikan saat marah.

"Ok! Ok! Kau boleh membawa Sakura pergi" sahut Karin menyerah dari pada dia harus melihat Itachi mengamuk disini.

Sakura bernapas lega, dia segera bangkit dari kursi kematian membuatnya berdiri sejajar dengan Itachi.

"Arigatau Itachi-nii."

"Hn."

Ada keheningan berbaur kecanggungan. Keduanya berusaha mengusir debar yang hadir dalam hati mereka. Sakura dan Itachi sama-sama tersentak saat seseorang menabrak bahu mereka. Itu adalah Izumi yang datang dengan aura gelapnya.

Dengan sengaja Izumi menerobos di tengah-tengah Itachi dan Sakura yang berdiri bersisian. Tidak ada kata maaf wanita itu berlalu begitu saja.

"Minggir biar aku yang menggantikan Sakura!" ujar Izumi duduk di tempat Sakura semula. Tanpa aba-aba Izumi menyambar gelas yang sudah terisi bir.

"Tunggu Izumi-san kita belum membuat aba-aba." panik Sara saat Izumi hampir menghabiskan satu gelas bir.

"Oh! Ya sudah kita mulai dari awal."

Izumi berujar santai, tangannya menuang kembali bir ke gelasnya hingga penuh. Shion dan Tenten menatap Izumi ngeri, bagaimana bisa Izumi meminta pengulangan dari awal saat wanita itu hampir menghabiskan satu gelas bir penuh. Di lihat dari sini saja mereka sudah kalah.

BittersweetWhere stories live. Discover now