51. ASTRAL PROJECTION

34 24 0
                                    

"Hah!"

Kanara terbangun dengan nafas yang terengah-engah.

Mata tertuju pada jam dinding yang menunjukkan jam setengah tiga pagi.

Segera, Kanara terbangun dari tempat tidurnya, mengamati ruang kamar yang tampak sepi lalu menggumam tidak jelas karena Wina yang masih belum pulang juga.

"Jemput gak ya?"

Kanara jadi gelisah sendiri, biasa di kamar ada tiga orang, sekarang malah sendirian.

Mau gak mau, Kanara kembali terduduk di atas kasurnya dan melamun beberapa saat sambil menunggu kedatangan Wina.

Namun baru juga satu menit dirinya melamun, suara ketukan terdengar mengejutkan dirinya.

Kanara menoleh, memandang ke arah pintu kamar yang masih terus di ketuk dengan kencang.

"Siapa?"

Seolah tak mendengar, sosok itu terus mengetuk pintu kamar Kanara tanpa henti.

"Win, itu lo kan? Gak usah bercanda deh, buka dan masuk sini," katanya sambil melirik jam dinding.

"Lho, udah jam tiga aja," katanya sambil menahan rasa bingung yang begitu luar biasa.

Karena pasalnya, baru saja beberapa menit yang lalu dirinya melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul setengah tiga pagi, kenapa sekarang sudah jam tiga saja?

"Buka."

Oh tidak. Itu bukan suara Wina dan juga bukan suara seseorang yang sering dia temui.

Jika itu bukan Wina, lalu siapa?

"Buka."

"Siapa? Aku gak bakal buka kalau kamu gak mau kasih tahu siapa kamu."

"Itu gak penting, Wina dalam bahaya."

Mendengar hal tersebut, Kanara berjalan mendekati jendela yang tertutup gorden.

"Jangan bohong kamu, Wina lagi tidur di samping ku," jawab Kanara.

"Kamu yang bohong. Dia masih belum pulang kan dari kegiatan kelas nya?"

Bagaimana dia bisa tahu? "Kamu siapa?"

"Kenapa, kamu takut?"

"Jawab dulu pertanyaan ku, baru aku buka."

"Ikut aku, Kanara. Aku gak akan menampakkan diriku jika kamu takut."

Oke, sekarang Kanara paham. Sosok yang ada di depan kamar nya saat ini bukanlah manusia.

"Percaya sama aku, teman mu itu sedang dalam bahaya Kanara dan hanya kamu yang bisa menolong nya."

"Apa buktinya jika aku harus percaya pada mu?"

Kanara gak bisa gegabah, "kalau kamu gak bisa kasih bukti apa-apa ke aku, gimana caranya aku bisa percaya ke kamu?"

"Aku, Yoyo. Hidupku di alam gaib ini sudah tidak aman lagi. Bisa dibilang, aku ini peliharaan Toro."

"Lalu apa hubungan nya dengan ku dan Wina?"

"Sebenarnya bukan dengan Wina tapi dengan Rara."

"Oke, aku keluar sekarang," katanya sambil membuka pintu kamar tanpa ragu.

Sontak, Yoyo memutar balikan tubuh nya. Tapi siapa sangka, jika gadis yang dia temui kali ini adalah gadis yang begitu pemberani?

Tanpa takut, Kanara berdiri di hadapan Yoyo, mengarahkan kedua tangan nya di kedua pipi Yoyo lalu menyuruh nya untuk bersitatap.

LET'S PLAYWhere stories live. Discover now