39. MASALAH BARU

44 22 0
                                    

Tepat di jam sepuluh pagi, para peserta selesai membersihkan gedung asrama.

Tidak ada lagi bangkai tikus yang tergeletak, tidak ada lagi bercak darah yang menempel di lantai putih asrama, semua telah bersih dan mereka pikir, mereka butuh mandi.

Tapi sial sungguh sial, air di kamar mandi malah berubah jadi lumpur hitam yang sangat bau.

"Mau kemana kalian?" tanya Mahen saat mendapati anak-anak dari kamar lantai satu naik menuju kamar lantai tiga.

"Kamar mandi bawah gak ada air, lumpur semua, bau lagi," adu Hugo.

Mahen mendesah lelah, "sama, kamar mandi lantai tiga, empat, juga gak ada air, lumpur semua."

"Eh, ada apa ini rame-rame?" tanya Teo yang baru saja mau turun ke lantai dua.

"Air kamar mandi, gak ada semua," jawab Mahen.

"Terus gimana nih? Gak mungkin kan, hal sebesar ini gak kita laporin ke pihak penyelenggara?" jengah Susi yang main nimbrung gitu aja.

Mahen bergumam ragu, "hmm, gimana ya, gue rada curiga sama pihak penyelenggara. Pertama bangkai tikus, kedua air lumpur."

"Gak mungkin kan kalau dua kejadian aneh ini berlangsung hanya dalam satu waktu tanpa adanya sesuatu?" tanya Mahen penuh curiga.

"Wah fiks sih. Udah pasti direncanain ini," sahut Hugo.

"Hidup kalian penuh kecurigaan tau gak," sungut Yela.

Mahen mendelik begitupun dengan beberapa peserta lain, "gak usah tutup mata, lo udah hampir mati berapa kali di sini?"

Yela terdiam malu.

"Kali ini, gue setuju sama Mahen. Karena bagaimanapun juga, mustahil rasanya kalau dua kejadian ini terjadi tanpa adanya unsur ketidaksengajaan," jawab Jafa.

"Ya terus? Kita gak boleh mandi gitu?" jengah Susi.

"Siapa bilang gak boleh mandi? Sekarang gini aja deh, kita lapor masalah air ini ke pihak penyelenggara tapi ingat, jangan sampai ada yang keceplosan soal bangkai tikus, gimana? Deal?" jawab Tirta.

"Deal!"

Setelah dirasa cukup berdebat nya, para peserta bergegas menuju gedung sekolah untuk menemui pihak staff.

"Ada apa?"

"Anu pak, air di kamar mandi asrama berubah jadi lumpur," jawab Mahen sebagai perwakilan.

"Oke. Kalian kalau mau mandi, mandi saja dulu di kamar mandi sekolah."

"Soal kamar mandi asrama, kalian tenang saja, kamar mandi kalian akan segera kami perbaiki, jadi untuk saat ini jangan ada yang datang dulu ya ke kamar mandi asrama."

"Baik Pak, terimakasih."

Setelah mendapat arahan dari pihak penyelenggara, para peserta berlari menuju kamar mandi sekolah untuk bersih-bersih.

"Argh, gue dulu!"

"Nggak, gue dulu."

"Udah gak usah ribut, kayak gak biasa ngantri aja kalian," sungut Mahen.

"Panjang nih antrian nya, jalan-jalan dulu yuk?" ajak Kanara.

"Gue sama Rara gak ikut deh, udah gerah banget nih," jawab Wina yang sudah berkeringat banyak.

"Oke, terus yang lain gimana? Mau ikut keliling gak?" tanya Kanara.

"Ikut."

Pada akhirnya, delapan anggota Crush You lainnya memutuskan untuk berjalan-jalan ria daripada harus gabut menunggu antrian.

LET'S PLAYOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz