19. APA KAMU PERCAYA?

72 25 0
                                    

Peringatan.
Ceritain ini hanyalah fiksi.

......

Tepat di jam delapan malam, peserta yang mengambil kelas Temu-Pergi berkumpul di aula belakang sekolah.

"Siapa kamu?" tanya pak Toro.

"Saya?" bingung Harland.

"Iya, kamu."

"Saya, Harland."

"Lalu siapa dia?" tanya pak Toro sambil menunjuk salah satu sosok yang tak begitu asing di mata nya.

"Kanara," jawab Harland.

"Kau yakin?"

"Iya, dia lumayan terkenal."

Rara terdiam sedangkan Yera asik menepuk paha Yesha yang ternyata juga menyadari suatu hal.

"Dia bukan Kanara, Pak," ujar Yesha sedikit berteriak.

Pak Toro menunjuk Yesha dengan gaya dua pistol nya "gotcha! Tau darimana kamu kalau dia bukan Kanara?"

"Kanara satu tim dengan ku dan dia gak ambil kelas ini," jawab Yesha penuh keyakinan.

"Lalu siapa dia?"

Lantas, sosok yang dianggap Kanara tiba-tiba melayang menghampiri pak Toro yang langsung tersenyum konyol ke arah peserta.

"Tenang-tenang, gak usah takut. Dia teman ku, teman hantu ku," jelas pak Toro.

"Apa hantu bisa menyerupai manusia, pak?" tanya Yera.

"Kenapa bertanya? Kan sudah lihat sendiri."

"Ya siapa tahu, itu cuma trik?" balas Yera.

"Sekarang gantian, bapak yang tanya ini ke kamu. Kamu percaya gak kalau di dunia ini ada hantu?"

"Gak tahu, pak." Ragu Yera.

"Mau lihat hantu?"

Yera menggeleng. Hantu kan menyeramkan, untuk apa dilihat? Buang-buang energi saja.

"Kalian siapa?" tanya Pak Toro kemudian.

"Kenapa bapak terus menanyakan hal yang sama berulang kali?" tanya Tirta.

"Lalu, apa kamu mengenal nya?" tanya pak Toro sambil menunjuk salah satu gadis yang tentu saja dapat Tirta kenali.

"Ya, tentu saja. Dia Susi," jawab Tirta.

"Apa kalian berdua saling kenal?"

Keduanya mengangguk. Tentu saja Susi mengenal Tirta begitupun sebaliknya.

"Apa yang membuat kalian yakin kalau kalian saling kenal satu sama lain?"

"Dia wakil ketua kelas jadi wajar saja jika saya mengenalnya," jawab Tirta.

"Sedangkan dirimu?"

"Dia berada di satu tim yang sama dengan Ace, jadi wajar saja jika aku mengenalnya," jawab Susi.

"Lalu apa kalian percaya jika dunia ini ada hantu? Yang percaya ada hantu, angkat tangan."

Hampir mayoritas peserta tidak mengangkat tangan, namun tidak bisa dipungkiri jika dari banyaknya peserta yang ada di aula, ada juga yang percaya dengan keberadaan hantu.

"Sudah, tangan kalian boleh diturunkan," ujar pak Toro sembari berjalan ke tengah-tengah peserta.

"Apa yang membuatmu percaya jika hantu benar-benar ada di dunia ini?" tanya pak Toro pada Harland yang langsung mendongak datar.

LET'S PLAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang