"Foto buat kenang kenangan. Biar nanti bisa pamer sama anak cucu kalo kita punya Geng"
-Yoshua Gumilang Wijaya-
___________________________
🔥🔥🔥🔥🔥
Mengisi malam minggu dengan pergi ke Pasar Malam adalah cara Daniel dkk menikmati hiburan yang sederhana. Tidak perlu bersama pacar, bersama teman teman pun rasa nya sudah sangat luar biasa.
Malam ini Daniel dkk pergi ke sebuah Pasar Malam yang tak jauh dari Villa, mungkin hanya berjarak 200 meter dari Villa. Mereka memilih berjalan kaki dari pada menaiki motor, alasan nya karna ingin lebih menikmati waktu kebersamaan mereka.
"Naik naik ke puncak gunung, tinggi tinggi sekali..." Justin mulai bernyanyi di sepanjang jalan yang mereka lewati
"Naik naik ke puncak gunung, tinggi tinggi sekali..." Sambung Yoshua
"Kiri kanan... Ku lihat dakjal..."
BUK!
"Ku lihat saja, goblok! Bukan ku lihat dakjal!" Julian mendorong bahu Justin saat mendengar lirik ngawur pemuda itu
"Suka suka gue lah"
"Kiri kanan... Ku lihat Tesa, jalan ngga pake beha ha ha..."
PLAK! PLAK!
"ADUUHHH! Kenapa sih, bang!"
"Lirik lo makin ngawur aja. Ngapain bawa bawa Tesa segala? Demen lo sama dia?"
David menjitak kepala Justin dua kali. Makin kesini kelakuan pemuda itu makin ke sana. Perlu di ketahui, Tesa adalah waria yang suka lewat di depan Villa mereka. Tak jarang Daniel dan yang lain di goda oleh waria itu, tapi yang sering di goda adalah Jonathan.
"Idihh si najis! Lo aja sama si Tesa. Gue masih normal ya Hellow!"
"Alahh... Bilang aja lo sering ngintipin Tesa kan?" Tuduh Haidar
"Heh engga ya anjing! Fitnes lo!"
"Fitnah anying!"
Begitu lan sepanjang mereka berjalan. Selalu ada perdebatan kecil yang ujungnya membuat Daniel dan Yohan pusing. Hingga tak lama mereka sampai di pelataran Pasar Malam. Disana sangat ramai, berbagai kalangan dari tua sampai muda ada semua disana.
"Naik kora kora skuyy!" Ajak Samuel
"Hoy hoy! Main naik aja. Beli tiket nya dulu ege" Cerocos Justin
"Oiya ehehe.."
"Kalian tunggu sini, biar gue yang beli tiket nya. Yoshua sama Haidar, mau ikut ngga lo?" Tanya Daniel
Yoshua dan Haidar diam seketika. Badan mereka agak lemas mendengar Justin mengajak naik kora kora. Mereka berdua itu phobia ketinggian.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMONIOS GANG (END)
Fiksi PenggemarDEMONIOS bukan hanya sekedar nama. DEMONIOS adalah rumah bagi mereka semua yang menjadi korban ketidak-adilan dan ketidak-pedulian keluarga. Sejak pertama kali didirikan, DEMONIOS sangat menjunjung tinggi yang namanya Kepedulian. Bahkan slogan merek...