DEMONIOS bukan hanya sekedar nama. DEMONIOS adalah rumah bagi mereka semua yang menjadi korban ketidak-adilan dan ketidak-pedulian keluarga.
Sejak pertama kali didirikan, DEMONIOS sangat menjunjung tinggi yang namanya Kepedulian. Bahkan slogan merek...
"Selagi rasa suka ku belum menjadi cinta, akan ku hentikan jika memang kau tidak menginginkan nya"
_________________________________
🔥🔥🔥🔥🔥
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah acara liburan singkat ke Bandung, Daniel dan teman teman bersiap untuk kembali ke Jakarta. Satria, Krisna, Virhan, Galang dan Angga pun turut mengantarkan kepulangan mereka. Sejujurnya mereka tidak rela Daniel dkk kembali, tapi mau bagaimana lagi? Krisna juga tampak murung karna harus berpisah dengan gadis pujaan nya.
"Lily... Kenapa ngga tinggal disini aja sih? Nanti gue kesepian gimana?" Krisna memasang wajah sedih dengan bibir di manyun kan
Lily pun bergidik ngeri melihat tingkah aneh Krisna. "Hiiii... Ngga usah lebay deh lo. Lo juga kan selama ini kesepian aman aman aja tuh?"
Skakmat.
Krisna mendatarkan mimik wajahnya.
"Pffttt... Makanya, Kris... Cari cewek yang bener. Model beginian lo demenin"
PLAK!
"Sialan lo! Lo ngatain gue cewek ngga bener?!" Dengan emosi Lily menoyor kepala Haidar
"Yeee... Kan gue ngga sebut nama. Situ ngerasa?" Elak Haidar
"Udah njir. Kalo lo berdua ribut mulu kita kapan balik nya"
Yoshua sudah jengah dengan kelakuan mereka berdua. Haruskah dia mengeluarkan jurus tendangan seribu nya?
"Udah udah. Sat, kita balik yah. Makasih lo semua udah nerima kita selama disini. Makasih juga udah disambut dengan baik, kapan kapan kita liburan bareng"
Daniel merangkul Satria dan dibalas tepukan oleh pemuda itu. Satria juga agak berat melepas kepulangan Daniel dkk, karna pasti Reva juga ikut pulang bersama mereka.
"Sama sama, Niel. Santai aja sama kita mah. Jangan kapok main kesini lagi, ntar gue ajak ke pantai jayanti"
Daniel pun membalas. "Siap! Kita agendakan touring full member lagi"
"Bentar"
Satria meninggalkan Daniel dan melangkah menuju seseorang yang berdiri disamping Valerine, Reva disana.
Tap!
Tap!
Tap!
Langkah Satria semakin dekat dan itu membuat Reva menjadi gugup. Mau apa Satria sebenarnya?
"Rev" Panggil Satria lembut
Reva menjawab sambil terbata bata. "I-iya Kak?"
Satria tersenyum simpul. Lalu memberikan sesuatu yang dia ambil dari saku Jaket nya.
