DEMONIOS bukan hanya sekedar nama. DEMONIOS adalah rumah bagi mereka semua yang menjadi korban ketidak-adilan dan ketidak-pedulian keluarga.
Sejak pertama kali didirikan, DEMONIOS sangat menjunjung tinggi yang namanya Kepedulian. Bahkan slogan merek...
⚠️WARNING ⚠️ Mengandung beberapa unsur kata kata kasar dan dewasa.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hari ini setelah pulang Sekolah, Jonathan memutuskan untuk singgah di Rumah nya. Ada beberapa barang yang harus dia ambil dan semoga saja keadaan Rumah sedang sepi. Sebelumnya Jo sudah pamit pada Daniel dan bilang jika dirinya tidak akan lama, Daniel pun menginjinkan tapi dengan syarat harus ditemani salah satu dari mereka. Lalu mau tak mau Jo mengajak serta Samuel, karna menurut nya Samuel tidak banyak tingkah.
"Eh Den Jo pulang? Udah lama atuh Aden ngga pulang" Saat sampai didepan gerbang, mereka di sapa oleh tukang kebun Rumah Jo yang kebetulan sedang menyiram tanaman.
"Cuma mampir, mang. Ada siapa di rumah?" Tanya Jo pada tukang kebun nya, Mang Asep nama nya.
"Cuma ada bibi sama Non Joanna aja atuh, Den"
"Ya udah Jo masuk dulu, mang"
"Sok atuh mangga"
Jo dan Samuel memasuki pelataran Rumah yang bisa dibilang cukup luas. Mereka menepikan motor di sisi kanan teras dan Jo menyuruh Samuel agar mengikuti nya.
"ABAAANGG!!!" Baru saja sampai di Ruang Tamu, mereka di kagetkan dengan suara nyaring seorang gadis
"Abang! Abang kenapa baru pulang??"
"Berisik. Lo tunggu sini aja, Sam"
"Oke"
Menghiraukan pertanyaan gadis itu, Jo memiliki pergi ke kamar nya untuk mengambil beberapa barang. Sementara Samuel merasa canggung hanya berdua dengan Adik Jonathan. Ya, gadis itu adalah Adik dari Jonathan. Namanya Joanna Livyan Edwards. Samuel tau karna waktu itu Jo sempat memberitahu Kakak dan Adik nya pada anak anak DEMONIOS yang lain.
"Abang siapa? Temen nya Bang Jo ya?" Tanpa di duga Joanna bertanya pada Samuel
"Eum... Iya. Kamu Joanna kan? Adik nya Jo?" Samuel menggaruk kepala nya tifak gagal, dia canggung sekali.
"Iya, Bang. Bang Jo cerita yah?"
"Iya waktu itu"
Srettt...
Joanna memegang tangan Samuel tiba-tiba, membuat pemuda itu kaget dengan mata membola.
"Bang, Bang Jo kenapa ngga mau pulang sih? Emang di tempat kalian rame yah, makanya Bang Jo ngga mau pulang?" Joanna menggoyangkan tangan Samuel ke kiri dan ke kanan
