DEMONIOS bukan hanya sekedar nama. DEMONIOS adalah rumah bagi mereka semua yang menjadi korban ketidak-adilan dan ketidak-pedulian keluarga.
Sejak pertama kali didirikan, DEMONIOS sangat menjunjung tinggi yang namanya Kepedulian. Bahkan slogan merek...
"Kadieu neng sareng abdi. Abdi teu acan gaduh kabogoh"
-Haidar Travis Alessandro-
______________________________
🔥🔥🔥🔥🔥
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pagi ini pukul enam lebih lima belas pagi, semuanya berkumpul di halaman Villa. Mereka sepakat untuk pergi ke Bandung setelah acara rembukan dua hari lalu, Yoshita dan teman teman nya ikut serta karna memang di Sekolah mereka sedang libur tiga hari. Sedangkan Valerine mengajak Sean dan Reva untuk menemani nya. Tak hanya mereka, Gauri dan Bila juga ikut dalam Trip ke Bandung kali ini. Kevin semalam pergi ke Rumah Gauri untuk mengajak gadis itu, sementara Cello menelpon Bila dan memaksa gadis itu agar ikut bersama nya.
"Semua nya udah siap?" Tanya Daniel memastikan semuanya telah siap dan aman
Julian pun menjawab. "Siap, bos! Yang lain juga udah pada stand by"
Untuk para Inti memakai Jaket Hitam biasa, bukan Jaket DEMONIOS GANG. Sementara para gadis memakai pakaian warna senada dan membawa ransel untuk menaruh baju ganti selama mereka di Bandung.
"Rev, lo beneran ngga papa kan ikut?" Valerine hanya memastikan jika Raka benar benar mengijinkan Reva ikut dengan nya
"Beneran, Kak. Kak Raka juga udah ngijinin kan? Kakak tenang aja ya" Reva membalas ucapan Valerine dengan senyum manis
Kemarin Valerine dan Daniel datang ke Rumah Raka untuk meminta ijin Reva ikut bersama mereka ke Bandung, namun aneh nya Raka langsung mengijinkan.
"Oke deh" Valerine hanya bisa meng-iyakan
"Lo jangan jauh jauh. Lo itu pendek, nanti ilang gue yang ribet"
Haidar menarik Lily agar tidak jauh jauh darinya. Sesuai perintah Daniel, dia kebagian jatah membonceng Lily. Dilihat dari wajah keduanya tampak tidak bersahabat, karna setiap bertemu pasti mereka akan bertengkar. Ini adalah salah satu cara Daniel agar Haidar dan Lily bisa berteman, tidak lagi seperti musuh.
"Ngga usah body shaming juga kali! Lo aja yang kaya tiang" Sewot gadis berambut pendek itu
Haidar semakin gencar menjahili Lily. "Yeee... Ngga mau ngaku. Pendek mah pendek aja"
"Iihhhh Tata! Gue ngga mau sama dadar gulung!!"
Lily berteriak kesal, mengadu pada Yoshita perihal kejahilan Haidar. Yoshita pun hanya bisa geleng-geleng kepala, harus dengan cara apalagi agar mereka berdua akur?
"Udah lah, Ly. Sekali kali akur napa? Ngga capek lo berantem mulu?" Yoshita lelah dengan mereka berdua
"Dia nih yang mulai"
"Lo!"
Baik Haidar maupun Lily tidak ingin kalah, membuat yang lainnya hanya bisa pasrah.
