DEMONIOS bukan hanya sekedar nama. DEMONIOS adalah rumah bagi mereka semua yang menjadi korban ketidak-adilan dan ketidak-pedulian keluarga.
Sejak pertama kali didirikan, DEMONIOS sangat menjunjung tinggi yang namanya Kepedulian. Bahkan slogan merek...
⚠️WARNING ⚠️ Mengandung beberapa unsur kata kata kasar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Valerine mencoba menghubungi Daniel lewat intercom headphone, tapi mendengar nada dingin dari pria itu membuat Valerine sedikit risau.
"Da..."
PRITTT...
Sebelum menyelesaikan ucapan nya, bunyi peluit panjang terdengar. Tandanya waktu istirahat ke Pit Stop untuk mengganti ban, memperbaiki mesin dan mengisi bahan bakar. Valerine langsung menuju kerumunan Pit Crew, disana tanpa melepas helm nya Daniel berhenti membiarkan Pit Crew mengganti ban dan mengisi bahan bakar motornya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( gambar hanya ilustrasi )
Valerine melepas headphone nya dan berbicara kepada Daniel. Dia harus menyelesaikan kesalahpahaman ini sebelum Daniel dipermalukan.
"Niel. Dengerin gue! Lo liat gue sama Laskar?" Tanya Valerine sedikit ngegas
"Lo ngapain disini?" Bukannya menjawab Daniel malah balik bertanya pada Valerine
"Ngga usah basa basi, niel. Lo liat gue sama Laskar kan? Lo salah paham, gue sama dia temen kecil. Gue udah anggap dia saudara, jadi lo ngga usah cemburu"
Mendengar penuturan Valerine, Daniel pun terkekeh. Cemburu? Diri nya cemburu? Rasanya memang iya.
"Kkkk... Cemburu? Buat apa?" Daniel masih saja mengelak
"Ngga usah naif. Gue tau lo cemburu, ya maklum yah cewek cantik kaya gue banyak yang rebutin" Valerine mengibaskan rambut nya
