1.7

1.8K 116 8
                                    

H a p p y 💫 R e a d i n g

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang Pangeran.Pangeran itu sangat disukai oleh para rakyat karena sikapnya yang ramah. Namun, tidak sedikit juga rakyat yang membenci Pangeran karena ia merupakan anak dari seorang gundik yang tidak sengaja ditiduri oleh raja.

Sementara itu, Ratu yang merupakan istri sah dari Raja memiliki dua orang putri dan satu orang putra.

Putra dari anak Ratu ditetapkan sebagai Putra Mahkota. Akan tetapi, Raja tidak menyayangi anak dari Ratu. Entah apa alasannya, Raja sangat membenci ketiga anak sahnya itu dan jauh lebih menyayangi Pangeran.

Bahkan, Ratu yang seharusnya membela mereka pun ikut menyayangi Pangeran. Walau masih lebih menyayangi ketiga anaknya.

Bahkan, Raja pernah berniat untuk menjadikan Pangeran sebagai Putra Mahkota. Tetapi langsung ditolak oleh seluruh petinggi kerajaan.

Putra Mahkota yang merasa jika Pangeran merebut hak miliknya pun mulai membenci Pangeran. Apalagi saat mengetahui bahwa banyak dari para rakyat yang jauh lebih banyak yang memilih Pangeran untuk melanjutkan tahta dari pada dirinya. Membuat Putra Mahkota sangat membenci Pangeran.

Sama seperti sang Kakak, putri bungsu dari sang Ratu juga Membenci Pangeran. Putri bungsu berpikir, jika saja Pangeran tidak pernah hadir diantara mereka. Hidup mereka pasti jauh lebih bahagia.

Mereka pasti hidup secara harmonis tanpa adanya rasa iri dengki. Tetapi, karena rasa sayangnya Raja yang jauh lebih memilih kepada Pangeran, membuat Putri bungsu tidak bisa melakukan apapun.

Berbeda dengan Putra Mahkota yang terang-terang membenci Pangeran, Putri Bungsu hanya bisa membenci Pangeran dalam diam. Karena ia sadar, bahwa ia tidak seberkuasa sang kakak untuk menungungkapkan perasan tidak sukanya secara terang-terangan.

"Ada apa? Mengapa kakak memanggil aku kesini?" tanya Putra Mahkota kepada Kakak sulungnya.

Saat ini, mereka sedang berada di taman kerajaan dengan Putri sulung yang duduk santai di kursi taman sambil menikmati secangkir teh yang telah disediakan oleh pengawal.

"Duduklah dulu, apa kamu tidak lelah terus berdiri disana?" Putri sulung meletakkan gelas kaca teh yang tadinya ia minum ke atas meja.

Menatap kepada sang adik yang kini sudah duduk tenang di depan dirinya. Ia langsung mengode pelayan yang berdiri di belakangnya untuk menuangkan teh ke gelas Putra Mahkota.

"Jadi ada apa?" tanya Putra Mahkota kembali tanpa basa-basi.

"Apa aku tidak boleh menghabiskan waktu bersama saudaraku sendiri?" Bukannya menjawab pertanyaan Putra Mahkota, Putri sulung malah balik bertanya.

"Kalian terlalu sibuk sampai melupakan kehadiranku. Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama ketiga saudaraku."

Putra Mahkota menatap tajam Putri sulung begitu mendengar perkataan Putri sulung.

"Sejak kapan kita menjadi empat bersaudara? Kita hanya tiga! Dan kamu hanya memiliki dua saudara!" tekan Putra Mahkota.

Putri sulung terkekeh pelan. Ia kembali mengambil cangkir tehnya dan meminum teh itu dengan anggun.

Yasha And His New StoryWhere stories live. Discover now