Clara 28

226 15 1
                                    

Pada saat memasuki bangunan besar yang super mewah tersebut mulai dari arah pintu sampai ke ruang tamu, clara disambut oleh para pelayan di rumah tersebut

Mereka berdiri berjejeran sambil membungkukkan badannya tanda memberikan hormat pada clara

Clara sangat kebingungan, kenapa dirinya disambut seperti ini

Kemudian ia berhenti berjalan dan menghadap ke arah belakang sambil bertanya pada Daren

"Kita gak salah rumah kan? Kenapa mereka semua nunduk?" Tanya clara pada Daren, ia merasa sangat bingung

"Mana gue tau. Mungkin mereka lagi gabut kali" Ucap Daren asal

"Oh gitu" Jawabnya polos seperti orang bodoh mengiyakan perkataan Daren

Setelah itu ia kembali melangkahkan kakinya yang sempat terhenti tadi. Lalu saat sampai di ruang tamu, ia melihat ada seseorang yang sedang duduk manis di sofa

"Akhirnya lo dateng juga" Ucap pria tersebut sambil berjalan ke depan clara

"Dia siapa?" Tanya clara pada Daren

"Orang gila kali" Jawabnya asal

"Masa orang gila rapi kayak gini. Gak mungkin banget" Ucap clara polos

"Ya lo tanya lah sama dia, dia orang gila apa bukan"

"Lo orang gila?" Tanyanya polos pada pria di hadapannya ini. Pertanyaan yang sangat bodoh itu terlontar dari mulutnya

Pria di hadapannya ini sangat heran melihat gadis di hadapannya. Ia sedikit tersenyum mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut clara tadi. Ia heran kenapa gadis ini sangat menggemaskan sekali, padahal yang ia tau gadis ini sangat dewasa. Tapi kenapa sekarang gadis ini jadi polos-polos dongo

"Apa jangan-jangan lo mau jual gue ke orang gila ini?" Pertanyaan aneh kembali terlontar dari mulutnya

Daren hanya tersenyum mendengar ucapan clara

"Iya, gue mau jual lo sama orang gila ini. Dia kaya, dia punya segalanya. Tapi kayaknya dia gak mau beli lo deh. Gak bakal laku"

"Gue? Gak laku? Ya mungkin aja si" Jawabnya pasrah

"Hooh, dia nyuruh gue bawa lo kesini biar lo bisa kerja di rumah ini"

"Emang ini rumah dia?"

"Nggak. Rumah nenek moyangnya. Masih nanya lagi lo. Sekali lagi lo nanya lo bakal dapat piring cantik" Jawab Daren asal

Daren sudah lelah menghadapi kepolosan gadis di hadapannya ini. Ia yang memiliki kesabaran setipis tisu harus dihadapkan dengan gadis ini. Ia juga heran kenapa sekarang clara jadi seperti ini. Sangat berbeda dengan clara yang ia kenal saat di rumah pak Wijaya tadi. Ada apa dengan gadis ini? Apa yang terjadi pada clara

Pria di hadapannya ini hanya diam sambil memasang wajah datarnya. Padahal hatinya sangat bahagia bertemu dengan gadis ini, dari tadi ia mencoba menahan agar tidak tersenyum

"Yaudah deh, gue mau kok kerja disini. Kalo boleh tau gue mau di kasih kerjaan apa?" Tanya clara serius pada pria di hadapannya

Namun yang di tanya hanya diam tidak menjawab pertanyaan clara

"Heh nama lo siapa si tadi?" Ia mencoba mengingat siapa nama cowok yang sudah membawanya kesini

"Oh Daren, gue baru inget. Eh dia kayaknya bisu deh gak bisa ngomong ya dia" Ucap clara pada Daren sambil melihat ke arah pria yang sedang ia bicarakan. Sangat berani sekali gadis ini berbicara seperti itu

"Mungkin" Jawab Daren singkat

"Oohhh atau jangan-jangan lo mucikari ya, lo tadi bilang mau jual gue sama cowok ini kan? Wah anjing gila lo ya. Gue laporin polisi lo ya. Parah banget ini. Gak boleh gitu, dosa tau. Udah berapa cewek yang lo jual ke si bangsat ini? Ha? Jawab" Tanya clara pada Daren. Memaksa agar cowok tersebut agar mau mengaku

ClaraDonde viven las historias. Descúbrelo ahora