Clara 17

225 18 5
                                    

Happy Reading 🦕

Semoga kalian suka.🤍

Setelah perkuliahan selesai, Clara langsung pulang. Namun saat sampai di parkiran tidak sengaja ia melihat bian yang juga melihat ke arahnya. Bian berada di parkiran kampus untuk menjemput Lia

"bang, ara kangen" Batinnya

Tidak ingin menangis, Clara langsung pergi, sedangkan bian ia sangat bahagia bisa melihat Clara lagi. Tapi sekarang Clara terlihat sangat kurus, mungkin karna begitu banyak masalah yang ia hadapi. Bian tidak tau sekarang Clara tinggal dimana

Saat di perjalanan, bian mulai bertanya-tanya pada lia

"Dek, itu Clara kenapa wajahnya banyak luka tadi?"

"Oh itu, tadi pagi dia celakain aku lagi. Dia dorong aku trus tangan aku luka gini" Ucapnya sambil menunjukkan tangannya yang luka

Padahal cuma luka kecil, tapi seperti terluka parah saja, pikir bian

"Trus?"

"Trus aku aduin ke papa, trus papa dateng ke kampus nyariin si Clara. Habis itu dia di pukul sama papa" 

"Clara gak mungkin ngelakuin itu. Kenapa harus jadi gini, bahkan setelah ia dibuang sama keluarga gue dia masih aja di siksa sama papa" Batin bian

Setelah itu bian hanya diam dan fokus menyetir mengantarkan lia pulang. 

🦕🤍

Hari ini saat perkuliahan selesai Clara menunggu Naka di parkiran. Ia ingin meminta tolong pada Naka untuk menemaninya mencari lokasi panti asuhan tempat dulu ia di asuh. 

Saat orang yang ia nanti sudah keliatan, ia langsung melambaikan tangannya dan Naka pun langsung menghampiri clara. 

"Rio, hari ini lo sibuk gak?" 

Naka masih diam tanpa bicara sepatah kata pun. Ia terus memperhatikan wajah gadis di hadapannya ini. Begitu banyak luka di wajahnya akibat dari amukan papanya di kantin kemarin. 

"Woii"

"Eh apa?" Ia langsung tersadar dari lamunannya

"Hari ini lo sibuk gak?"

"Nggak, kenapa emang?"

"Boleh minta tolong gak?"

"Apa?"

"Lo mau gak temenin gue cari panti asuhan tempat gue di asuh dulu? 

"Boleh, nama panti asuhannya apa?"

"Panti asuhan 'kasih ibu', gue dulu di titipin di situ"

"Ayok, masuk mobil"

Clara sangat bahagia karna sebentar lagi ia akan tau siapa orang tuanya dan ia akan mencari tau dimana kedua orang tuanya dimakamkan

Dari tadi Bian memperhatikan Clara dan Naka dari dalam mobil. Ia mendengar apa yang mereka berdua bicarakan. Ia merasa sedih melihat kondisi Clara saat ini.

Pasti adiknya itu merasa sangat sedih, ditambah lagi ucapannya yang saat malam itu sangat menyakiti hati Clara. Ia akan meminta maaf pada Clara tapi bukan sekarang

Bukan hanya Bian, ada satu lagi sosok laki-laki yang selalu mengikuti Clara. Ia yang memakai baju serba hitam, tidak lupa memakai topi hitam untuk menutupi identitasnya yang pernah menyelinap saat acara pertunangan Ken dan Lia. Ia berdiri di samping mobil Naka sambil menunduk memainkan HP nya. Ia juga mendengar pembicaraan Naka dan Clara tadi. 

ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang