Clara 3

397 21 0
                                    

Happy Reading 🦕


Semoga kalian suka.🤍


Saat akan masuk ke dalam kamar, bian melihat pintu kamar Clara yang sedikit terbuka. Lalu ia mengintip ke dalam dan mendapati adiknya yang sedang tertidur pulas. 

Ia tau bagaimana rasa sakit yang dirasakan oleh adiknya itu saat ini.

Kemudian ia membuka pintu kamar secara perlahan  agar tidak menimbulkan suara yang nantinya akan menggangu tidur sang adik

Dengan perlahan ia mengusap wajah adiknya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Tanpa ia sadari air matanya mengalir begitu saja. Entah kenapa ia tiba-tiba merasa sedih melihat kondisi adiknya

Seorang gadis yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya sejak ia kecil dan selalu mendapatkan siksaan dari papanya.

Entah sampai kapan penderitaan gadis ini akan berakhir. Entah kapan ia akan mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. 

Tanpa berbicara apapun, Bian menciun kening sang adik yang masih tertidur pulas. Wajah nya yang begitu sangat cantik dan tenang saat tertidur.

"Cepat sembuh dek, abang janji akan selalu ada buat kamu" Kemudian pergi meninggalkan kamar Clara dan masuk ke dalam kamarnya. 

Keesokan paginya Clara bangun seperti biasa dengan badan yang masih terasa sangat sakit.

Saat akan berangkat ke kampus, karna Bian tau adiknya tidak bisa mengendari mobil dengan kondisi yang seperti ini, ia memilij pergi mengantarkan Clara ke kampus. 

Saat mobil Bian memasuki gerbang kampus, semua mata tertuju pada mobil hitam miliknya Semua orang tau bagaimana dingin dan menakutkannya Bian di arena.

Semua perempuan histeris dengan kedatangan Bian, tak terkecuali anggotanya yang kemarin malam berada di rumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semua perempuan histeris dengan kedatangan Bian, tak terkecuali anggotanya yang kemarin malam berada di rumahnya. Mereka hanya memperhatikan sampai si pemilik mobil hitam itu keluar. 

Bian keluar dari mobil dan berjalan ke arah clara untuk membantu sang adik keluar dari dalam mobil

Bisikan terdengar jelas dari mahasiswa disana terutama bagi perempuan yang sangat mengagumi sosok Abian Devan Wijaya

"Abang jangan pegang badan ara, sakit" Ia hampir menangis karna Bian tidak sengaja memegang pinggang Clara yang penuh dengan luka bekas cambukan tadi malam.

"Maaf dek abang lupa".

"Pegang tangan aku aja bg" Sambil mengulurkan tangannya dan kemudian Bian membantu Clara berdiri. 

"Abang anterin ke kelas ya"

"Gk usah bang, aku bisa sendiri kok"

"Gk usah ngebantah, abang gk suka. Liat kondisi kamu"

ClaraWhere stories live. Discover now