chapter 25

2.5K 145 5
                                    

Di sebuah rumah sakit, di dua ruangan yang berbeda.

Salah satu ruangan terdapat para dokter yang sedang menangani bayi perempuan yang baru berusia 3 bulan.

Bayi perempuan itu mendadak kejang dan kondisi nya semakin menurun.

Para dokter berusaha untuk membuat bayi perempuan itu kembali stabil. 

Namun takdir berkata lain, bayi perempuan itu harus pergi.

" Dengan keluarga pasien? Maaf, kami tidak bisa menyelamatkan bayi perempuan anda. Bayi anda sudah meninggal dunia "

Virendra yang mendengar itu langsung jatuh terduduk. Air mata mengalir deras dari mata nya.

" Tidak! Itu semua bohong. Bayi saya baik baik saja! Tidak mungkin dia pergi. Princess tidak mungkin pergi, princess tidak mungkin meninggalkan saya dan Harsa. Princess adalah gadis kecil yang kuat. Tidak... tidak mungkin dia pergi. Bahkan Harsa belum melihat princess... "

Bian langsung menghampiri Virendra dan memeluk nya. Bian sangat sedih mendengar kalau princess sudah tiada.

" Bian... dokter itu bohong kan? Kau juga dokter kan, Bian? Tolong periksa princess. Katakan pada saya kalau princess baik baik saja. Princess tidak mungkin pergi, Bian... Ha-harsa... ibu nya bahkan belum sempat melihat princess. Bagaimana princess bisa pergi sebelum ibu nya melihat princess? Apa yang harus saya katakan pada Harsa kalau dia sudah siuman... princess bahkan belum memiliki nama... Bian... tolong kembalikan princess pada saya dan Harsa. Kami sangat menyayangi princess... "

" Princess sudah tidak merasakan sakit lagi Vi. Kamu harus mengikhlaskan nya. Biar kan princess pergi... "

" Tidak Bian... tidak... "

Bian semakin mendekap erat Virendra. Virendra menangis tersedu.

Orang orang yang ada disana ikut merasakan kesedihan yang mendalam.



•••




Sementara di ruangan yang lain. Seseorang yang sudah tertidur hampir 3 bulan lama nya akhirnya membuka mata.

Dokter Yuta yang baru saja masuk ke ruangan dibuat terkejut melihat pasien nya sudah sadar.

Dokter Yuta segera mendekat dan mulai memeriksa pasien nya. Pasien tersebut adalah Harsa.

Akhirnya Harsa terbangun setelah sekian lama tertidur.

" Do-dokter? Ba-bagaimana keadaan anak anak saya? Kenapa perut saya su-sudah datar? "

" Anda tenang dulu ya. Bayi anda selamat kog sekarang mereka sudah bersama ayah nya "

" Memang nya saya tidur berapa lama dokter? "

" Kurang lebih 3 bulan. Saya akan mengabari keluarga anda yang lain kalau anda sudah sadar "

Harsa mengangguk, dia masih sangat lemas. Saat ingin menggerakkan kaki nya, Harsa tidak bisa merasakan kaki nya sendiri.

" Dokter! "

Dokter Yuta yang hampir sampai di pintu segera berbalik lagi dan menghampiri Harsa.

" Apa ada yang anda butuhkan? "

" Dokter, saya tidak bisa merasakan kaki saya sendiri. Kenapa dengan kaki saya, dokter? "

Dokter Yuta menatap Harsa dengan sedih.

Bagaimana dia harus mengabari Harsa kalau kaki nya mengalami kelumpuhan sementara.

Belum lagi dokter Yuta tahu perihal salah satu bayi Harsa yang kembali drop dan dirawat di NICU.

aku dan rasa sakitku (End)Where stories live. Discover now