chapter 9

2.6K 143 6
                                    

Hari ini tepat 1 bulan setelah perayaan ulang tahun Virendra. 

Harsa dan Virendra menjadi lebih dekat lagi. Mereka sudah saling terbuka satu sama lain. Bahkan sudah menyinggung soal pernikahan.

Harsa rencananya akan pulang atas seizin dari Virendra. Harsa ingin mengunjungi orang tua, kakak, dan adik nya. Harsa sangat merindukan mereka.

Harsa akan pulang lebih dulu sementara Virendra akan menyusul karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

" Baby... kamu benar benar akan pulang sekarang? "

" Kenapa Vi? Kan kita udah bicarakan ini dari kemarin "

" Baby... perasaan saya ga enak. Tunggu saya selesai mengurus pekerjaan saya ya. Kita pergi bersama "

Sebenarnya aku juga merasakan sesuatu yang akan terjadi. Entah apa itu. Tapi aku sudah sangat merindukan ayah dan ibu.

" Vi, dengar kan aku. Aku akan baik baik saja. Kamu jangan khawatir ya sayang. Gini deh, biar kamu ga khawatir. Gimana kalau ada beberapa bodyguard yang ikut. Biar aku sama kamu sama sama tenang "

Virendra diam cukup lama. Entah mengapa dia merasa sangat berat untuk melepas Harsa. Kalau saja pekerjaan ini tidak penting, sudah pasti Virendra akan dengan cepat menolak nya.

" Tapi... huh baiklah. Saya akan memerintahkan beberapa bodyguard untuk menjaga mu. Kalau ada apa apa langsung hubungi saya. Mengerti? "

Harsa tersenyum dan mengangguk. Harsa menghentikan sebentar kegiatan berkemas nya kemudian menghampiri Virendra.

Harsa memeluk Virendra erat. Virendra tentu langsung membalas pelukan Harsa tak kalah erat nya. Harsa mengelus punggung Virendra perlahan.

" Aku akan baik baik saja okay. Jangan khawatir. Aku akan langsung menghubungi mu kalau terjadi sesuatu. Lagipula aku memakai gelang yang kamu bilang ada pelacak nya bukan "

" Baiklah baby. Jaga diri mu baik baik. Saya akan segera menyusul mu. Saya mencintai mu, Harsa "

" Huum... Aku juga sangat mencintai mu, Virendra "

Virendra dan Harsa berciuman mesra. Tidak ada nafsu sedikit pun di dalam ciuman mereka saat ini.

Setelah ciuman terlepas, Harsa tersenyum manis dan mengusap lengan Virendra.

Menenangkan Virendra agar lebih tenang. Virendra juga hanya bisa tersenyum dan menikmati usapan Harsa di lengan nya.

Virendra berharap firasat buruk nya menghilang dan semua akan baik baik saja.

•••


Saat ini Harsa sudah berada di halaman mansion Virendra. Dia sedang menunggu bodyguard Virendra selesai menaikkan tas nya ke dalam mobil.

Harsa sudah bersikukuh ingin memasukkan tas nya sendiri ke mobil. Namun akibat ancaman Virendra yang tidak akan mengijinkan dia pergi. Akhirnya Harsa mengalah saja.

" Semua sudah selesai diangkat ke mobil tuan Vi "

Virendra hanya mengangguk. Virendra membawa Harsa ke pelukan nya. Sungguh, Virendra benar benar berat untuk melepas tunangan nya itu.

" Tenang saja Vi, aku pasti baik baik saja. Kalau aku sudah sampai aku akan langsung menghubungi mu. Kamu juga jaga kesehatan saat aku tidak ada disini. Dan yang terpenting, cepat susul aku okay "

" Pasti baby. Saya akan secepat mungkin menyelesaikan pekerjaan saya dan menyusul mu "

Harsa mengangguk dalam pelukan Virendra. Entah dorongan dari mana, Harsa mengambil satu tangan Virendra yang memeluknya.

aku dan rasa sakitku (End)Where stories live. Discover now