65. ANYTHING YOU WANT - Reality Club 🎶

1.3K 49 3
                                    

Glara memicikkan matanya tajam ke arah Gentala, "Abang! Awas ya kamu!" Ancam Glara.

"Suka ngompol dulu." Lanjut Gentala dengan tatapan penuh kemenangan.

Laut terkekeh, "Semua orang pernah ngompol Glara, nggak usah malu. Dulu abang lo harus dikasih capung dulu baru berenti ngomol, ya gak Gen."

"Sok tau lo."

•**•

Lily mendengar teriakan rusuh dari luar kamarnya. Lily bangun dan terduduk dipinggir kasur sebelum beranjak karena tiba-tiba Lily merasa mual. Sembari mengumpulkan nyawa Lily mengecek jam di nakas ranjangnya.

Pukul 14.44 siang.

Perutnya keroncongan namun juga sedikit mual.

Dengan langkah gontai sembari mengucek-ngucek matanya, Lily berjalan keluar kamar untuk mengambil minum.

Ceklek.

Semua kepala yang ada di ruang tengah menoleh ke arah pintu yang terbuka.

"Hi kak Lily!"

"Sayangg?"

"Oi, Ly, apa kabar?"

Lily seketika membuka matanya.

"Kalian? Dari kapan? Kok Laut nggak bangunin aku?" Tanya Lily.

"Hehe, daritadi sih mereka." Jawab Laut.

"Astaga, minumnya kok Laut belum sediain sih? Glara mau minum apa? Gen lo juga mau minum apa?" Tanya Lily sembari berlalu menuju dapur.

"Adanya apa?"

"Semuanya ada." Jawabnya dengan suara sedikit lebih lantang.

"Ah biar ambil sendiri lah Gentala, Glara ikut Lily aja ke belakang Gla."

"Okey kak." Jawab Glara.

"Glara sekalian!" Teriak Gentala.

"Ish si nyebelin." Gumam Glara.

Lily tersenyum melihat Glara yang menurut nya sangat cantik dan imut. Bibir tebal semerah cherry, mata bulat bak boneka, dengan kulit putih bersih membuat siapapun yang melihat Glara pasti terpesona.

"Pretty lady, don't you have any boyfriend?" Tanya Lily.

"Me? Nope.."

"Why?"

"I used to love someone for such a long time, my first love.."

"And what happend? You don't love him anymore?"

"Trying.. i mean, forced myself to not like him."

"That's hard.."

"I know, but im trying hehe."

"Masih banyak laki-laki yang antri di belakang kamu, Glara. You're so pretty, superrrr pretty." Ucap Lily sembari menyentuh pucuk hidung Glara dengan gemas dan berlalu membawa minuman untuk Laut dan Gentala.

"Not pretty enough to get your husband." Gumam Glara pelan.

•**•

Setelah siang hingga malam bermain bersama Glara dan Gentala, energi Lily cukup terkuras banyak. Matahari sudah hilang, meninggalkan kegelapan yang digantikan oleh gemerlap yang menyebar dilangit.

Saat ini Lily dan Laut sudah berada dikamar bersiap untuk tidur. Mereka membiasakan pillow talk sebelum tidur sehingga saat ini keduanya belum terlelap.

LAUT KUDove le storie prendono vita. Scoprilo ora