51. CHAMPAGNE PROBLEMS - Taylor Swift 🎶

1.2K 58 6
                                    

Laut melepas pelukannya.

"Kenapa? Karena tante kamu?" Tanya Laut.

"Entahlah, aku memang masih ragu."

Laut menghembuskan nafas nya dengan kasar.

"Keep it, pakai kalo kamu memang sudah yakin." Ucap Laut sebelum pergi meninggalkan Lily.

•**•

Pagi ini Lily berencana pergi menemui Gentala. Berhubung dirinya sudah berjanji untuk bertemu dengan laki-laki itu jika sudah touch down di Aussie mau tidak mau Lily harus menepati janji itu.

"Morning all.."

"Mau kemana kamu?" Tanya tante Arumi kepada Lily.

"Lily mau ketemu temen."

"Gentala?" Tanya Laut.

"Yup! Kamu mau ikut?"

"Oh ya jelas."

"Sarapannya gimana?" Tanya tanye Arumi.

"Sarapan dulu dong omiii..." jawab Lily.

"Okey."

Ketiga nya duduk di meja makan, Laut sempat melirik pandang ke arah Lily yang ada di depannya. Dirinya ingin memulai makan tapi tidak enak dengan Arumi.

"Laut." Panggil Arumi.

"Iya tante?"

"Pimpin doa."

Laut mengerjap beberapa kali, apa tadi? Memimpin doa? Shit.

Laut benar-benar memimpin doa makan pagi ini, walaupun dengan terbata-bata setidaknya dirinya menuruti perintah tante Lily.

"Amen." Ucap ketiga nya.

"Silahkan makan." Ucap tante Arumi.

Lily menatap ejek ke arah Laut sembari menahan tawa nya. Laut yang menyadari itu menatap Lily dengan tatapan merengek bak anak kecil.

"Oh ya omi, minggu depan Lily kayaknya mau pulang dulu ke Indonesia."

"Kenapa?!"

"Lily kangen mama hehe.."

"Suruh mama mu saja yang kesini."

"Lily juga harus mendiskusikan hal penting dengan papa, Omi.."

"Yasudah, tapi jangan ambil keputusan gegabah, Ly."

"Iya mi."

•**•

"Kayaknya tante kamu nggak suka banget sama aku." Ucap Laut saat mereka sudah berada di dalam taksi.

Laut melirik ke arah tangan Lily, ternyata cincin itu kembali bertengger di jari manis Lily.

Laut tersenyum saat melihat itu. Walaupun semalam dirinya sempat merasa kecewa, tapi melihat Lily kembali memakai cincin itu membuat mood Laut kembali naik.

"Tante Arumi cuma belum bisa terima aja keadaan aku seperti ini sekarang."

"Maaf, karena aku-"

"Karena kita, ini semua bukan salah kamu sepenuhnya Laut. Kita, ini salah kita." Ucap Lily memotong ucapan Laut.

Laut menarik tangan Lily dan menggenggamnya, "Makasih ya, Ly. Makasih udah nerima aku lagi."

"Besar harap ku ke janji-janji yang kamu kasih, Laut. Aku harap kamu nggak akan kecewain aku."

"Aku janji, Ly." Ucap Laut sembari tersenyum ke arah Lily yang duduk di sebelahnya.

"Maaf, maaf kalau kemarin-kemarin aku selalu ragu sama kamu. It's not easy to be honest.."

"Aku paham, Ly."

Lily mengistirahatkan kepala nya di bahu Laut sembari berkata, "Ternyata rasa cinta aku terlalu besar buat kamu, Laut."

•**•

Gentala menunggu Lily di sebuah cafe tidak jauh dari apartemen milik adiknya. Gentala berencana mengajak Lily pergi ke sebuah exhibition yang baru di selenggarakan di kota ini.

Tapi, semua rencana nya buyar saat melihat sahabatnya menggandeng perempuan yang seharusnya ia ajak untuk pergi hari ini.

"Laut?!"

"Apa kabar bro!" Ucap Laut.

Laut dapat membaca kilat kebingungan di muka Gentala.

"Oh ya, sorry gue jadi ikut dateng soalnya calon istri gue nggak bisa jauh-jauh nih." Ucap Laut bangga.

"Santai." Jawab Gentala.

"Apa kabar, Gen?" Tanya Lily.

"Baik, duduk Ly."

Lily duduk di depan Gentala dan Laut duduk di sebelahnya. Ketiga nya sempat mengobrol beberapa saat sebelum Laut pergi untuk memesan makanan dan minuman untuk Lily.

Gentala sendiri sebenarnya terkejut dengan kehadiran Laut. Jika tahu Lily sudah menerima Laut kembali, Gentala tidak mungkin mengajak Lily bertemu hari ini.

Walupun Gentala juga memiliki perasaan kepada Lily, namun dirinya tidak setega itu merebut pacar sahabatnya sendiri. Terlebih sang perempuan sedang mengandung.

"Ly, jadi lo udah nerima Laut lagi?" Tanya Gentala.

Lily mengangkat tangannya yang tersemat cincin berlian dari Laut.

"Yes." Jawab Lily.

"If it hurts, use me." Ucap Gentala.

"Maksud kamu?!"

"I'll always be here, Ly.. if he hurts you again, leave him. Come to me."

"kamu gila, Gen! Laut sahabat kamu sendiri."

"That's why i said that, Ly. I know him more than you know."

"I love him! And i don't wanna leave him, even tho i'm hurt!"

•***•
To be continued

Wahh Gentala wahhhh!!

LAUT KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang