64. INSTANT LOVER - Aleph 🎶

1.1K 43 2
                                    

Laut terbangun dari tidur lelapnya karena mendengar suara rusuh di dapur. Menyadari tidak ada Lily di sampingnya, Laut langsung bergegas keluar kamar.

"Ly?" Panggil Laut sembari berjalan sempoyongan.

"Apa?!" Jawab Lily sewot sembari menancapkan pisau ke talenan di depannya.

Laut terlonjak kaget hingga nyawa nya berhasil terkumpul seutuhnya.

"Astaga! Kamu kenapa babe?"

"Jelasin." Ucap Lily yang berjalan menuju arah Laut dengan emosi memuncak dan menyodorkan handphone laki-laki itu.

'Shit! Mati lo Laut!' Laut memejamkan matanya beberapa detik sebelum menjawab pertanyaan Lily.

"Sayang kamu tenang dulu.. aku bisa jelasin semuanya."

"Ya emang harus bisa!"

"Gila ya kita baru sehari loh Laut jadi suami istri tapi kam-"

"Sayang... dengerin penjelasan aku dulu."

"Cepet!"

Laut menjelaskan panjang lebar mengapa ia tidak memberi tahu Lily bahwa dirinya bertemu dengan Auror dan kenyataan bahwa dirinya mengajak Gentala.

"-Gitu sayang, aku bersumpah, beneran aku nggak mau kamu capek aja. Terus kita semua perokok kalo kamu ikut bahaya buat kamu sama baby, sayang.. aku ada bukti chat sama Gentala kamu bisa baca sendiri. Aku mau ketemu Aurora karena jujur aku felt bad liat dia nangis pas ketemu kita malem itu."

Nafas Lily yang semula memburu mulai kembali teratur.

"Oke aku percaya. Lain kali main nya disini aja, dan kamu bilang ke aku kalo emang mau main diluar sama cewek, walaupun aku tetep kepikiran nggak papa aku nggak masalah, karena itu resiko yang emang harus aku tanggung, at least kamu jujur. Jangan kayak gini."

"Iya sayang aku minta maaf." Ucap Laut sembari berjalan mendekat ke arah Lily yang beberapa langkah berada di depannya.

"Pake baju dulu sana." Protes Lily saat melihat Laut memeluknya dengan keadaan shirtless yang mana menunjukkan dengan jelas pahatan tubuhnya yang indah.

"Kenapa? Kamu grogi?"

'Malah ditanya,' batin Lily.

"Enggak."

"Bohong, aku bisa ngerasain kamu degdegan."

"Itu karena emosi!"

"Nggak usah bohong sayang, toh semua yang ada di aku punya kamu."

"Ish ngeselin!" Jawab Lily sembari memukul pelan lengan Laut.

Laut terkekeh gemas melihat istrinya yang tergoda dengan tubuhnya ini.

"Pake baju sama celana yang bener sana! Aku mau lanjut masak."

"Gini ajalah, aku suka meluk kamu, anget."

"Susah geraknya Laut."

"Yaudah aku aja yang gerak."

Lily mengerutkan dahinya dan menatap tajam ke Laut, dirinya paham maksud terselubung dari ucapan yang selalu suaminya ucapkan ini.

Laut tertawa, "maksud aku, kamu injek kaki aku terus aku yang jalan, tapi kamu tetep peluk aku."

"Ribet banget nggak ah."

"Yaudah."

"LAUT!"

Jantung Lily seperti pindah ke lutut saat Laut dengan tiba-tiba mengangkat tubuhnya ala bridal style dan mendudukkannya di pantry.

LAUT KUWhere stories live. Discover now