PART 40

1K 77 1
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

--------------------------------------
TAMU TAK TERDUGA

Mata Nana terlihat begitu terkejut ketika melihat keberadaan paman, bibi, serta adik sepupunya yang kini berada di kediaman orang tuanya.

Dengan pakaian yang sama ketika mengantarkan Raka ke peristirahatan terakhirnya, Nana melangkahkan kakinya mendekati kelima orang yang belum menyadari kedatangannya.

"Nana? Kapan kamu tiba?"

Suara itu berasal dari bunda Mita yang tidak sengaja menatap ke arah pintu masuk rumahnya dan melihat anak semata wayangnya yang berjalan ke tempat mereka berada.

Karena ucapan bunda Mita tersebut, semua pasang mata kini mengalihkan tatapan mereka kepada satu objek.

"Aku baru aja tiba, bun" jawab Nana dengan tersenyum kecil.

Bunda Mita bangkit dari duduknya dan kemudian memeluk sang anak. "Bunda gak tau apa yang kamu rasakan sekarang. Tapi yang pasti, bunda hanya bisa berharap kamu bisa mengikhlaskan semuanya."

"Bunda tenang aja, aku sudah mengikhlaskannya" sahut Nana dengan membalas pelukan sang ibunda. Jujur saja, pelukan yang di berikan oleh bundanya ini benar-benar membuatnya merasa nyaman.

Bunda Mita lalu melepaskan pelukannya dan menatap anak perempuannya dengan tersenyum.

Tatapan Nana pun beralih kepada paman, bibi, serta adik sepupunya yang sedang menatapnya. Nana kemudian menerbitkan senyumnya menatap ketiga orang tersebut. "Apa paman, bibi dan juga Bagus sudah lama tiba di sini?"

"Enggak, teh. Kami baru saja tiba" jawab paman Danu dengan tersenyum menatap sang keponakan yang telah dia anggap seperti anaknya sendiri.

"Teteh dari mana? Kok Bagus perhatiin teteh, bunda Mita dan juga ayah Aji pakai baju hitam-hitam? Habis pergi melayat?"

Pertanyaan dari Bagus tersebut membuat Nana dan juga kedua orang tua gadis tersebut saling bertatapan satu sama lain.

Sebenarnya, ketika orang tua Nana baru saja tiba di kediaman mereka ketika pulang dari pemakaman Raka, kedua orang tersebut di kejutkan dengan kedatangan Danu beserta keluarga kecilnya. Oleh sebab itu, sampai saat ini kedua orang tersebut belum berganti baju dan memilih untuk mengobrol serta melepas rindu. Dan sampai pada kedatangan Nana yang juga membuat ketiga orang tersebut mengernyit ketika ketiganya memakai pakaian dengan warna yang sama.

"Kok malah diam-diam gini?" ucap Bagus yang masih belum menyadari situasi di sana.

"Kita habis dari pemakaman."

Jawaban itu berasal dari Nana. Sedangkan kedua orang tua dari gadis tersebut memilih untuk diam.

"Loh? Siapa emang yang meninggal, teh?"

Lagi, Bagus kembali mengajukan pertanyaannya.

"Yang meninggal, orang terdekat teteh."

Bagus langsung mengatupkan mulutnya ketika mendengar jawaban yang berasal dari kakak sepupunya tersebut. Bagus pun tak lagi bertanya lebih lanjut.

"Na, kamu tadi habis dari mana?" tanya ayah Aji.

"Aku habis dari apartemen Raka, yah. Ada sesuatu yang harus aku ambil" jawab Nana.

What Happened in Bandung? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang