Chapter: 43

1.4K 47 0
                                    

"Apa kalian semua siap?"mereka saling mengangkat senapan dan senjata satu sama lain lalu mengangguk dengan yakin.

Melihat respon yang lain membuat Ace mengangguk dengan paham. Setelah itu mereka semua beranjak dari sana memasuki mobil masing-masing."Apa semua peralatan yang aku siapkan telah berada di dalam mobil kalian masing-masing?"tanya Romeo.

Mereka memeriksa dari dalam dan memberi anggukan pada Romeo yang berada di luar."Baguslah, ingat! Jaga dengan baik-baik, pelacak yang aku simpan berada di dalam mesin mobil. Aku sudah memperbaiki mesin mobil kalian."

"Aku menyimpan kamera kecil di lampu sinyal. Jangan sampai rusak, itu sangat sulit untuk dibenarkan."

"Aku juga menaruh Ipad di dekat pintu di setiap mobil nanti di sana akan memperlihatkan titik kalian juga kondisi kalian dengan kamera yang langsung terhubung memperlihatkan semua. Oleh karena itu, tolong! Jangan ada benturan pada lampu sinyal karena bila terjadi kamera tersebut akan rusak."

"Aku menyimpan rekaman mic di baju kalian masing-masing yang bisa kalian dengar secara langsung dan tersimpan otomatis olehku, itu membantu kalian berkomunikasi. Terakhir, aku menaruh senjata tambahan di bagasi depan kalian sesuai apa yang kalian butuhkan dan seterusnya giliran kalian—"

"Selamat berperang."

Setelah menjelaskan hal tersebut dengan panjang lebar mereka hanya mengangguk lalu mulai ke luar menjauhi pekarangan rumah. Suara deru mobil terdengar sangat jelas. Dan perlahan suara tersebut menghilang dari pendengaran.

"Membosankan harus memantau mereka,"gumam Romeo sembari masuk ke dalam lalu menutup pagar sembari mengunci pintu dengan erat.

Detik kemudian terdengar suara dentum yang terdengar dengan nyata ketika besi-besi mulai menutupi semua akses untuk ke luar dan masuk. Lampu luar seketika padam dalam hitungan detik dan kini Romeo harus bergerak cepat kembali tempat jaga miliknya.

Saat berada di ruangan tempat mereka rapat Romeo hanya bisa menghela napas ketika melihat monitor layar dengan serius. Di mana anggota lain sedang mengendari mobil dengan kecepatan rata-rata. Membelah dinginnya angin malam serta gelapnya kota yang hanya disinari dengan rembulan juga bantuan pencahayaan mobil-mobil yang berada di arah jalan yang sama.

"Semoga kalian berhasil."

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Ace melirik ke arah kaca spion ketika menyadari di jalan yang sepi tiba-tiba saja terdapat sebuah mobil asing berada di sekitar mereka. Terlihat bukan hanya satu atau dua mobil. Namun, beberapa mobil yang kini mengepung mereka.

"Romeo berapa mobil yang mengikuti kita? "tanya Ace. Sementara tatapannya kini tertuju hanya pada jalanan mobil, sesekali ke arah kaca spion.

"Dari yang kulihat dari kamera kalian terdapat 5 mobil dan Kevin sedikit terkepung 2 mobil karena dia berada di belakang."

"Biar aku bantu Kevin,"

"Terimakasih Dante! "

"Romeo! Kau bisa melihat tidak berapa orang di setiap mobilnya? "

"Sebentar John, hm...... Di setiap mobil terdapat 2 orang karena tidak terlihat dari depan kaca mobil mereka."

"Baiklah aku mengerti."

"Itu bukan masalah dan berpencarlah agar semua tidak tertangkap—"

"Jangan sampai."

"Baik! "

Kini mobil Ace berpacu dengan kencang di atas rata-rata. Memasuki area jalan yang ramai untuk mengecoh mereka semua. Tidak mempedulikan di mana anggota lain berada dan juga kendaraan lain yang mengendara.

Stuck With The MafiaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ