Chapter: 11

3.2K 103 5
                                    


Suasana yang ada terasa begitu serius dan menegangkan. Karena ini akan melibatkan Ace kembali bila mereka gagal untuk mengembalikan wanita khayalan Ace yang tidak lain Luna itu sendiri

Seperti yang diketahui bila Luna melarikan diri kini semua tengah berkumpul untuk merundingkan rencana menangkap Luna serta orang yang terlibat dalam rencana yang ada. Bryan bekerja keras untuk menyusun sebuah rencana menyelesaikan semua. Karena walaupun ia terluka, ia terpaksa ikut. Dirinya tidak menyesal telah memukul Ace karena jujur ia, muak dengan sikap pria itu yang selalu menindas wanita dan mempermainkannya begitu saja

Luna bukanlah wanita pertama yang Ace permainkan seperti ini, semua itu selalu berakhir tidak menyenangkan. Tetapi, Luna adalah wanita pertama yang Ace bawa ke mansion. Bahkan walau Jennie pernah menjadi sosok wanita yang di kagumi secara fisik, Ace tidak pernah membawa Jennie ke mansion, sama sekali. Begitupun, dengan wanita yang pernah ia tiduri seperti Fanny serta yang lainnya.

Walau Fanny pernah tinggal di mansion--tetapi, Fanny dibawa sebagai pelayan bukan wanita Ace. Sedangkan Luna dibawa karena alasan yang bahkan Bryan sendiri belum yakin secara pasti.Fanny dibawa ke mansion ini oleh Alex yang tidak lain ialah masih tangan kanan Ace sendiri. Bersamaan dengan Jessi yang diduga-duga ialah gadis masa kecil yang Jhon sukai.

Jessi dan Fanny hidup dalam latar belakang keluarga yang kurang dan Jessi berkerja keras untuk mengumpulkan uang untuk keluarganya--begitupun dengan Fanny. Karena setiap bulan pasti ada saja pelayan yang berkurang karena pelampiasan emosi pria tersebut, itu adalah rahasia umum yang ada di mansion ini. Dari kecil Ace di didik keras oleh ayahnya dan ayah Ace selalu beranggapan laki-laki adalah jenis kelamin yang begitu membanggakan. Itu alasan dia begitu di didik keras.

Di keluarga Ace, dia memiliki kakak yang tidak lain ialah Jacob serta Jhon. Dari margapun mereka serupa tetapi ayah Ace lebih mempercayai Ace ketimbang Jacob, si anak pertama. Karena Jacob memiliki hati yang lembut dan sangat penyayang dibanding Ace serta Jhon yang selalu seenaknya. Hal tersebut dianggap tidak pantas menjadikan seorang penerus utama. Di tambah lagi kala itu Jacob tengah menjalin hubungan dengan Carol yang sekarang hanya menjadi kekasih bayangan bagi Jacob. Titik awal semua menjadi benar-benar berubah, di mana Jacob memiliki hati yang hampir beku seperti Ace karena insiden kelam yang menimpa keluarga serta kekasihnya.

Jika kalian bertanya-tanya bagaimana kami semua bisa bersama Ace jawabannya sederhana, bila Ace adalah anak istimewa yang tidak bisa mengontrol semua emosi yang ia rasakan. Karena seperti yang dibilang, bila ayah Ace memiliki kepercayaan lebih pada Ace ketimbang Jacob maupun Jhon. Itu alasan Ace lebih mendapatkan banyak tekanan batin dan fisik ketimbang Jacob. Ace membantu mereka disaat yang tepat dan merekrut mereka untuk menjadi bawahannya di aktivitas ilegal seperti ini. Termasuk Bryan sendiri. Seperti yang kalian tahu bila Ace dari keluarga terpandang yang memiliki segalanya, hidupnya sangat berkecukupan. Tetapi, sayang dibalik pendiamnya Ace menyimpan banyak sekali luka.

Ayah Ace selalu memukuli ibunya, ia juga memiliki penyakit mental yang kurang lebih tidak jauh dengan Ace. Emosi ayahnya sulit sekali dikendalikan semua pelampiasan amarah terdapat pada ibunya. Saat ibu Ace memutuskan untuk pergi--ayah Ace mati-matian menahannya. Tetapi, tetap saja ia mengulang kembali kesalahan tersebut. Seperti penyesalan itu ada bukan untuk menyadari apa yang telah dilakukan. Melainkan, untuk diulang. Ridiculous right?

Ayah Ace memiliki obsesi pada ibu Ace dan ia benar-benar tidak membiarkan pria manapun menyentuhnya. Bisa dibilang ayah Ace tidak pernah berselingkuh, ia begitu setia pada istrinya dan mungkin itu juga salah satu alasan kenapa ibu Ace memilih untuk bertahan lebih lama walau pria itu selalu menyakiti secara fisik dan batin.

Hingga semua berakhir ketika mendiam ayah Ace meninggal akibat kecelakan mobil di suatu malam saat istrinya dinyatakan tiada karena gantung diri. Itu adalah titik terberat bagi keluarga Fernandez, semua itu mereka lalui sebaik mungkin. Walau sampai kini Ace tidak benar-benar menganggap Jacob maupun Jhon sebagai kakak kandungnya. Ia selalu menganggap keduanya seperti orang asing yang direkerut untuk menjadi bawahannya.

Keterkaitan Luna dengan orang-orang yang mereka incar sangatlah kuat. Luna adalah kunci bagi mereka untuk meraih semua. Kunci dari segala balas dendam. Namun, Ace tidak pernah mengatakan secara eksplisit bila kehadiran Luna untuk hal tersebut. Dirinya hanya mengatakan kepada yang lain untuk tidak mendekati Luna. Pria itu tidak menyuruh yang lain untuk mengorek sedikitpun informasi dari Luna itu sendiri. Sangat-sangat aneh bahkan Ace dengan santai menunjukkan ruangan penting yang biasa mereka gunakan untuk berdiskusi dan merencanakan semua rencana.

Bryan tidak yakin pasti apa yang Ace pikirkan dan rencanakan saat ini. Karena pria itu begitu sulit ditebak. Ia hanya harus siap-siap dengan kejutan apa yang Ace berikan untuk dirinya serta yang lain.

"Ace sebentar lagi akan terbangun, sebaiknya kita semua mulai berpencar menangkap mereka,"

"Semua." Mendengar hal tersebut Jhon mendelik malas lalu beranjak dari kursi begitupun dengan Bryan sendiri yang disusul dengan yang lainnya.

"Ini semua merepotkan."

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Semua mobil di keluarkan dari bagasi, mesin-mesin mobil sudah menyala menimbulkan suara bising yang memekik. Mereka telah siap dengan mobil serta senjata mereka. Walau tangan Jhon terluka ia tetap mengendarai mobil tersebut seorang diri karena ia tidak suka ketenangannya diganggu dan yang lain tidak masalah akan hal tersebut.

Sedangkan Jacob akan menyusul nanti karena ada urusan di kantor yang perlu diselesaikan. Mobil Jhon berjalan ke luar terlebih dahulu diikuti dengan yang lain. Halaman tersebut kosong kembali dalam persekian detik. Meninggalkan Alex yang memperhatikan dalam diam.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Luna menatap sekitar dengan waspada dengam cepat iapun mengetuk pintu apartemen yang ada di depannya. Tidak membutuhkan waktu lama, pintu tersebut terbuka yang memperlihatkan Becca yang menatapnya dengan begitu terkejut.

"Lu-Luna?!"

"Biarkan aku masuk."

Mendengar hal tersebut Becca mempersilakan Luna masuk tidak lupa ia mengunci pintu apartemennya dengan rapat. Luna duduk di sofa dengan tatapan kosong kakinya terlihat dibalut sebuah kain, tidak lupa wajahnya yang begitu pucat.

"Apa kau baik-baik saja? "tanya Becca lembut sembari mengusap lengan Luna yang terasa begitu panas.

"Kau demam."

Tiba-tiba saja Luna menangis kencang sembari memeluk Becca dengan kuat membuat yang di peluk tentunya terkejut. Becca membiarkan Luna untuk menangis dan mengeluarkan semua yang ia rasa. Karena dirinya harus menanyakan sesuatu pada Luna yang mungkin saja Luna bisa memecahkan semua teka-teki yang ada.

Cukup lama Luna menangis hingga suara isakannya kini perlahan meredup membuat ia menoleh sembari mengusap pucuk kepala Luna. Perlahan ia menarik napasnya dalam. Kini ia siap untuk menanyakan perihal apa yang ia ketahui di rumah Derryl--Luna harus mengetahui hal ini. Semua harus jelas sekarang juga.

"Luna aku tahu ini tidak tepat,"

Luna menoleh ke arahnya sembari mengusap sudut matanya yang terus saja berair. Ada firasat buruk yang menyelimuti hatinya, bila Becca akan memberitahukan sesuatu mengenai apa yang tidak ingin Luna tahu.

"Tetapi ada yang ingin ku sampaikan padamu mengenai Derryl, Jennie serta Fanny."

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

To be continued
02/02/23

Stuck With The MafiaWhere stories live. Discover now