Chapter: 20

2.7K 92 21
                                    

Hari telah berlalu, seiring berjalannya waktu Luna hanya membersihkan rumah serta memulai untuk menyembuhkan batin dan fisiknya yang terluka. Benar dugaannya, bila kantor yang ia tempati masih menerimanya begitu saja. Padahal ia memiliki keterangan tidak jelas dan tidak masuk ke kantor tetapi ia tidak mempersalahkan serta menganggap itu, ia anggap itu semua adalah balasan atas rasa bersalah Ace yang telah melakukan semua ini terhadapnya.

Dan saat para karyawan menyadari ia baru kembali mereka semua mulai berbisik dan membicarakan hal buruk mengenai dirinya dengan atasannya yang tidak lain Jacob. Luna hanya bisa tertawa sinis dalam hati karena pasalnya Jacob hanya mencintai Carol seorang dan mereka hanya terlalu berlebihan dalam berspekulasi. Memang bisa dibilang masuk akal Luna dianggap kekasih Jacob dan sebagainya karena karyawan mana yang hilang berbulan-bulan tanpa kabar dan masih diterima begitu saja di kantor ternama tanpa tahu diri.

Tentu saja berita miring akan tercipta dan tersebar keseluruh penjuru. Namun, Luna tidak mempersalahkan itu. Selama mereka tidak benar-benar mengusiknya secara langsung itu tidak masalah.

Semua berjalan dengan semestinya. Di lubuk hatinya yang terdalam ia merasa kehilangan atas dua orang sekaligus yang sangat ia sayangi. Becca dan Carol. Rasa bersalah tidak bisa ia tutupi ketika mengetahui semua yang telah terjadi. Dan lagi-lagi ia kembali patah hati.

Setiap Luna melewati ruangan Becca yang isinya digantikan oleh orang lain ia merasa begitu marah dan juga sedih. Marah karena kini Becca digantikan serta sedih karena nyatanya ini semua ulah dirinya. Benar-benar hidup adalah sebuah kejutan. Di tambah lagi tanpa Ace ia hampa. Rasanya lama sekali tidak berjumpa dan saat ia merasa nyaman Ace menghempasnya begitu saja. Kenapa tidak sejak dulu ia lakukan itu semua. Ace benar-benar pria kurang ajar setelah Derryl. Dan bajigannya kenapa selalu harus dirinya yang ditinggalkan dan mencintai seorang diri. Fanny dicintai dua orang sekaligus yang memiliki arti dalam hidupnya dan Luna adalah kebalikan dari Fanny. Ini sangat menyedihkan. Tetapi, biarlah semua berlalu. Karena rasa ini perlahan hilang dan disirna dibawa waktu. Walau menyakitkan tetapi semua akan terbayarkan.

Jam kerja Luna kini telah berakhir dan kini ia tengah menunggu bis yang biasa lewat di halte dekat kantor. Luna menikmati setiap waktu untuk menunggu dengan mendengarkan lagu sembari menatap langit yang kelabu. Sepertinya hujan sebentar lagi akan datang dan benar saja tidak lama hujan datang tanpa aba-aba. Perlahan ia memundurkan tubuhnya ke belakang ujung halte sembari memeluk tubuhnya dengan erat.

Para karyawan satu persatu mulai ke luar dari halaman kantor ketika jam kantor mereka telah selesai. Mobil-mobil mulai ke luar dari pekarangan serta banyak sekali karyawan yang memesan taxi untuk pulang di lebatnya hujan. Sedangkan Luna--ia hanya bisa menunggu bis karena uangnya tidak cukup untuk membayar taxi. Sederhananya bila ia menggunakan uang tersebut untuk naik taxi, maka ia tidak akan bisa makan malam.

Luna tidak memegang banyak uang karena Ace juga yang mengurungnya di mansion dan sekarang ia harus menggunakan uang tabungannya yang tidak seberapa untuk menjalani hidup normalnya kembali.

Jalanan perlahan menjadi sangat sepi dan hujan semakin deras dengan kilat yang ada. Suasana menjadi menyeramkan disertai dinginnya suhu udara sementara ia menggunakan rok pendek. Benar-benar hari yang sial.

Hingga terdengar suara klakson mobil, entah sejak kapan tepat di depannya terdapat mobil hitam terparkir dengan baik dengan cahaya mobil yang menerangi jalan. Di sana terdapat Jacob yang memberi isyarat untuk masuk. Sedangkan Luna masih menimbangkan hal tersebut. Hingga terdengar suara klakson kembali yang membuat ia tersadar akan lamunan dan mulai bergegas masuk ke dalam mobil Jacob secara refleks.

Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam dalam pikiran
masing-masing. Luna yang asik menatap ke luar jendela dan Jacob yang asik menatap ke arah jalan. Tiba-tiba saja saat di keheningan tersebut Jacob membuka suara terlebih dahulu. "Aku baru tahu kau tidak lagi di mansion." Ucapnya.

Stuck With The MafiaWhere stories live. Discover now