Chapter 33

4.8K 401 226
                                    

Welcome to affah?

Welcome to the ending part ✨

Persiapkan hati kalian wahai bestie 💅

Ayo, VOTE ⭐ dahulu ‼️





































Eh, tapi boong xixi
Next chapter ending ya bestie, jadi...

Pernah gak ready? Pernah

Ya gitulah, pokoknya persiapkan hati mental dan jiwa sksksk

✨ Selamat membaca ✨


Hyunsuk berjalan lurus dengan gayanya yang sangat fashionable, serta wajahnya yang datar hingga menambah kesan dingin pada dirinya. Ia berjalan di lorong menuju ruangan untuk bertemu dengan tahanan. Ya, saat ini ia sedang berada di kantor polisi.

Hyunsuk akhirnya sampai lalu memasuki sebuah ruangan dimana hanya ada sebuah kursi disana, dan di hadapan kursi itu terdapat kaca yang menjadi pembatas di ruangan seberangnya.

Hyunsuk duduk menunggu kehadiran seseorang yang begitu ditunggunya. Seseorang yang mampu membuat keinginan membunuhnya bergejolak namun masih dapat ia tahan.

Seseorang itu akhirnya datang dengan tangannya yang terdapat borgol dan bekas-bekas luka di wajahnya yang masih begitu membekas. Orang itu duduk di kursi yang ada di hadapan Hyunsuk. Dan saat ini mereka sedang saling berhadapan dengan dinding kaca sebagai pembatas.

Orang itu mendecih melihat kehadiran Hyunsuk yang begitu congkaknya.

"Apa adikmu sudah mati?" Ujar Mashiho, orang yang berada di hadapan Hyunsuk saat ini.

Hyunsuk membuka kacamata hitamnya dengan santai, dan jangan lupakan tawa remeh yang ia keluarkan.

"Aku yakin kau akan menyesal, Mashiho." Ujar Hyunsuk dengan datar dan menusuk.

"Benar, aku akan sangat menyesal jika tak berhasil membunuh salah satu adikmu."

Hyunsuk menggebrak dinding kaca pembatas karena tersulut emosi. Ia akhirnya mendapat teguran dari polisi yang mengawasi. Hyunsuk pun mengatur nafasnya lalu mengeluarkan handphone dari saku celananya.

Ia tampak mengotak-atik isi handphonenya lalu menyodorkan kepada Mashiho.

Mashiho menegang bersamaan matanya yang melotot terkejut, tak percaya dengan apa yang ia dengar dan lihat dari handphone Hyunsuk.

"Penipu!" Teriaknya, "Pasti kau yang membuat-buat rekaman palsu itu!" Lanjutnya lagi.

Hyunsuk tertawa puas lalu menatap Mashiho dengan miris,

"Kau pikir kakakmu itu begitu baik, hah? Dia bahkan tidak lebih baik dari dirimu."

"Diam!"

"Kau yang diam!" Sergah Hyunsuk.

"Terserah padamu mau percaya pada bukti-bukti ini atau tidak, tapi yang pasti kau sudah salah paham Mashiho! Disini kau penjahatnya dan adikku adalah korban. Sekarang melihat kau disini, bukan dendam mu yang terbalaskan, tapi dendam ku yang terbalaskan. Selamat bersenang-senang dengan hukuman mu, dan jangan harap Shanaya akan memaafkan perbuatan busuk mu itu!"

Sunshine In My Heart | Treasure Where stories live. Discover now