Chapter 13

4.3K 370 78
                                    

Masih seperti biasa, sebelum membaca alangkah baiknya VOTE terlebih dahulu 😃

V
O
T
E

🦊🦊🦊

"SHANAYA!!" Teriak tuan Choi di depan pintu kamar Jihoon.

"P-papa," ujar Shanaya.

"KELUAR! CEPAT!" Bentaknya lagi.

"Keluar Aya, turuti apa kata papa." Suruh Jihoon.

Bukannya menuruti perkataan papanya ataupun Jihoon, Shanaya justru semakin mengeratkan pelukannya. Ia mengabaikan rasa sakit dari luka yang ada di tangannya,

"Gak, pa. Papa pasti mau mukul kak Ji lagi. Aku gak akan kemana-mana, aku mau disini aja temenin kak Jihoon."

"KAMU INI EMANG GAK PERNAH MAU NURUT!" Tuan Choi masuk ke kamar Jihoon dan menghampiri Shanaya yang masih memeluk Jihoon.

Tuan Choi menarik tangan kanan Shanaya yang memiliki luka. Tanpa ada rasa kasihan, tuan Choi menggenggam dan menariknya dengan kencang.

"AW, PA, SAKIT!" Shanaya meringis menahan rasa sakitnya yang begitu perih.

Jihoon beranjak dari duduknya dan melepaskan genggaman papanya dari Shanaya,

"Pa, jangan kasar sama adek." Mohon nya.

Bugh!

Tuan Choi kembali memukul wajah Jihoon. Amarahnya benar-benar meledak sekarang.

Para saudara Shanaya yang lain akhirnya datang bersama Nyonya Choi.

Junkyu, Yoshi dan Hyunsuk langsung menghampiri Jihoon dan membantunya untuk berdiri.

"Pa, udah, Aya kesakitan." Ujar Haruto.

Mereka yang tau tentang luka Shanaya hanya bisa meringis melihat Shanaya yang menahan rasa sakitnya.

"Pa, Jae mohon, lepasin tangan Shanaya." Mohon Jaehyuk.

Anaya yang juga tak tega melihat kembarannya langsung maju dan menarik tangan Shanaya dari papanya. Namun, genggaman tuan Choi yang sungguh kuat tak mampu dilepaskan oleh Anaya.

Justru Shanaya semakin merasa sakit karena tangannya yang ditarik Anaya.

"Papa lepas, jangan buat Aya nangis. Papa, Ana takut. Tolong berhenti!" Mohon nya dengan tangisan.

Anaya terus memukuli tangan tuan Choi berharap genggaman tuan Choi akan terlepas.

Tuan Choi tak menggubris perkataan siapapun, ia lanjut berjalan sambil menyeret Shanaya. Bahkan Anaya ia senggol hingga terjatuh.

"Ana!" Teriak Shanaya melihat Anaya terjatuh.

"PA! PAPA APA-APAAN SIH?! LEPASIN AKU, PA!" Berontak Shanaya.

"DIAM SHANAYA!! LIHAT, SEMUANYA KACAU GARA-GARA KAMU! BISA GAK SIH KAMU DENGERIN PERKATAAN PAPA SEKALI AJA?!" Bentaknya yang masih menyeret Shanaya menuju ke kamar Shanaya.

Sunshine In My Heart | Treasure Where stories live. Discover now